ANALISIS KUAT GESER BALOK BAMBU LAMINASI DENGAN METODE INCISING PADA TEKANAN KEMPA 2 MPA

Penulis

  • Iskandar Yasin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia
  • Dewi Sulistyorini Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia
  • Monica Gracia Maharani Pati Kaka Gesior Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia
  • Fifi Anggraini Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia
  • Muhamad Baini Ilhami Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia

Kata Kunci:

kuat geser, lamina bambu, incising, tekanan kempa 2 MPa

Abstrak

Bambu dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan perlu dilakukan modifikasi. Salah satunya adalah bambu laminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, mekanik, dan tegangan geser balok bambu laminasi dengan metode incising pada tekanan kempa 2 Mpa. Sampel uji awal untuk pengujian sifat fisik bambu terdiri dari kadar air dan berat jenis, sedangkan pengujian mekanik bambu terdiri dari kuat geser yang didasarkan standard ISO 2004 dan ASTM D143-2008. Data fisik masing-masing balok uji bambu laminasi tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata 14,556%. Kadar air balok uji tanpa incising tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata yaitu 15,000%. Pengujian balok bambu incising 4 x 4 memiliki kadar air rata-rata 14,333%, balok incising 6 x 6 memiliki kadar air rata-rata 14,890% dan balok incising 8 x 8 memiliki kadar air rata-rata 14,000%. Berat volume pengujian tanpa incising terdapat rata- rata 9,773 N/m3. Berat volume pengujian balok incising 4 x 4 diperoleh rata-rata 11,321 N/m3, balok incising 6 x 6 diperoleh berat volume dengan rata-rata 10,32 N/m3 dan balok incising 8 x 8 diperoleh berat volume dengan hasil rata-rata N/m3. Perhitungan tegangan geser balok bambu laminasi tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata 9,36 MPa. Tegangan geser balok uji tanpa incising tekanan kempa 2 MPa memiliki rata- rata 7,47 MPa. Pengujian tegangan geser balok incising 4 x 4 memiliki rata-rata 11,76 Mpa, tegangan geser balok incising 6 x 6 memiliki rata-rata 9,24 Mpa dan tegangan geser pada balok incising 8 x 8 memiliki rata- rata 8,97 MPa.

Referensi

Priyanto, A., & Yasin, I., “Pemanfaatan Laminasi Bambu Petung Untuk Bahan Bangunan.” Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 2019.

Nurmalasari, Goestav, B., “Karakteristik Balok Laminasi Bambu (Studi Kasus Pabrik Laminasi Bambu PT. Indonesia Hijau Papan Cisolok Jawa Barat).” Jurnal Student Teknik Sipil, 2(3), 183-191, 2020.

Sulastiningsih, I. M., Santoso, A., Krisdianto, K., “Karakteristik Balok Bambu Lamina Susun Tegak Dari Bilah Bambu Andong (Gigantochloa Pseudoarundinacea (Steud.) Widjaja).” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(3), 167-77, 2016.

Janu, M., Yasin, I., Langga, D., “Pengaruh Tekanan Kempa Terhadap Kuat Lentur Dan Kuat Geser Bambu Laminasi Menggunakan Perekat PV AC.” Renovasi: Rekayasa Dan Inovasi Teknik Sipil, 1(2), 2016.

Darwis, Z., Kuncoro, H. B. B., Pratama, A., “Eksperimental Variasi Sambungan Dengan Alat Sambung Pasak Terhadap Kuat Geser Balok Bambu Laminasi.” Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 10(1), 1-8, 2021.

Rahmawati, K., Sunarsih, E. S., “Perilaku Kegagalan Geser Pada Balok Laminasi Jabon-Bambu.” Indonesian Journal Of Civil Engineering Education, 6(1), 72-76, 2020.

Suardika, I. M. A. Y., Widnyana, I. N. S., Artana, I. W., ‘Balok Laminasi Kombinasi Bambu Petung (Dendroclamus Asper) Dan Bambu Ater (Gigantochloa Atter) Sebagai Bahan Konstruksi Alternatif.” Widya Teknik, 19(1), 55- 63, 2023.

I, Y., “Analisis Mikroskopis Pengaruh Tekanan Kempa Pada Balok Bambu Laminasi.” Renovasi: Rekayasa Dan Inovasi Teknik Sipil, 3(1), 1-4. 2018.

Darwis, Z., Kuncoro, H. B. B., & Isnaini, M. A., “Pengaruh Tiga Variasi Tipe Perekat Labur Dan Penggunaan Pasak Vertikal Pada Jarak 15 Cm Terhadap Kuat Geser Balok Bambu Laminasi.” Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 6(2), 2017.

Azmy, U., “Kekuatan Geser Perekat Dan Perilaku Lentur Balok Bambu Laminasi Susunan Horizontal Dengan Perekat Polymer Isocyanate Dan Pengawet Deltamethrin.” (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada), 2021.

Pradana, H. A., “Pengaruh Variasi Lebar Bilah Bambu Susunan Horizontal Terhadap Perilaku Mekanika Balok Bambu Laminasi Yang Mengalami Keruntuhan Lentur,” 2018.

Diterbitkan

2024-05-16