PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DAN HUMAN ERROR ASSESSMENT AND REDUCTION TECHNIQUE (HEART) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK TAHU BU SITI KALIBENING MAGELANG

Penulis

  • Nurhana Program Studi Teknik Industri, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia

Kata Kunci:

defect, lean six sigma, HEART, pengendalian kualitas

Abstrak

Pengendalian kualitas menjadi kunci kemajuan bagi perusahaan dalam memperoleh output produksi dengan kualitas yang baik, sehingga barang yang diterima oleh konsumen memiliki mutu atau kualitas yang baik. Pabrik Tahu Bu Siti Kalibening merupakan tempat yang dijadikan penelitian dengan objek tahu putih. Permasalahan yang dihadapi pada pabrik ini yaitu produk tahu putih yang sering terjadi cacat sehingga kualitas produk pada tahu putih tidak maksimal. Permasalahan yang ditemui yaitu cacat pada produk tahu putih dengan cacat gumpil, tekstur, kotoran, warna, bolong, retak, dan cacat bentuk.. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya waste, mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya human error pada cacat produk tahu putih dan HEP tertinggi, dan memberikan perbaikan solusi dalam mengatasi maupun mengurangi cacat produk tahu putih setelah mengetahui faktor penyebab cacat produk yang terjadi. Metode dalam penyelesaian masalah ini adalah Lean Six Sigma dan HEART. Dimana dalam pembahasannya menghasilkan Tingkat cacat paling tinggi yaitu terletak pada cacat gumpil dengan presentase sebesar 27.17% dari 7 kriteria cacat. Namun seluruh cacat masih dalam batas kendali yang telah dihitung. Rata-rata DPMO cacat tahu sebresar 35.000, sedangkan rata-rata nilai sigma sebesar 3.32 yang dimana nilai sigma tersebut masih berada pada standar industri di Indonesia. Faktor yang menyebabkan yaitu faktor manusia, metode, lingkungan, mesin, dan material. Dari seluruh aktivitas yang memiliki nilai HEP tertinggi yaitu aktivitas perebusan kedelai dalam tong berbahan bakar tungku (waktu perebusan tidak sesuai ketentuan) dengan nilai HEP 0.07. Dengan hal ini perebusan menyebabkan potensial tinggi penyebab terjadinya cacat gumpil pada tahu.

Referensi

M. Saleh et al., “Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Lean Six Sigma Produk Tahu Mentah (Studi Kasus Tahu Sumedang Permata),” vol. 1, no. 2, pp. 1–10, 2023.

V. Ardi Muzaki et al., “Pengendalian Kualitas Kemasan Corrugated Carton Box Dengan Metode Six Sigma Dan Heart Di Pt Indoris Printingdo,” J. Print. Packag. Technol., vol. 2, no. 1, p. 2021, 2021.

E. N. A. Satya, Wahyudin, and R. P. Sari, “Perbaikan Kualitas Produk Tahu Bandung Di Tahu Nr Menggunakan Metode Seven Tools Dan Heart,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 11, no. 1, pp. 35–46, April 2022.

T. Elvina and A. R. Dwicahyani, “Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Lean Six Sigma Dan Fmea Untuk Mengurangi Produk Cacat Panci Anodize PT.ABC,” Semin. Nas. Teknol. Ind. Berkelanjutan II, vol. 2, pp. 294–304, 2022.

H. R. Iqbalian and M. R. Radyanto, “Perbaikan Berkelanjutan Melalui Pengendalian Kualitas Pada Produk Bantalan Rel Kereta Dengan Menerapkan Metode Quality Control Circle ( QCC ) dan Lean Six Sigma ( LSS ) Pada PT Balton Kurnia Abadi,” vol. 19, no. 2, pp. 365–372, 2022.

A. P. Mahendra et al., “E -ISSN : 2746-0835 Volume 3 No 4 ( 2022 ) JUSTI ( Jurnal Sistem Dan Teknik Industri ) IMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA GUNA MEMINIMALISIR WASTE E -ISSN : 2746-0835 Volume 3 No 4 ( 2022 ) JUSTI ( Jurnal Sistem Dan Teknik Industri ),” vol. 3, no. 4, pp. 471–485, 2022.

Diterbitkan

2024-05-20