https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Penelitian Mahasiswa Teknik (SINLIMATEK) 2024-05-27T09:27:53+07:00 Open Journal Systems <p>Prosiding <span data-sheets-formula-bar-text-style="font-size:13px;color:#000000;font-weight:normal;text-decoration:none;font-family:'Arial';font-style:normal;text-decoration-skip-ink:none;">Seminar Nasional Penelitian Mahasiswa Teknik (SINLIMATEK) merupakan media yang memuat artikel hasil penelitian Tugas Akhir/Skripsi mahasiswa di bidang teknik. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Mahasiswa Teknik (SINLIMATEK) dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang memuat artikel-artikel terpilih dari presentasi paralel seminar yang pertama kali diselenggarakan pada tanggal 16 Desember 2023.<br /></span></p> https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1961 ANALYSIS OF SUPPLY CONTROL OF SUPPLY SUPPLY USING MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) AND ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) METHOD AT PT MADUBARU PS/PG MADUKISMO YOGYAKARTA 2024-05-16T09:32:35+07:00 Dwi Kusdiyanto dwikusdiyanto598@gmail.com Agustinus Eko Susetyo dwikusdiyanto598@gmail.com Kusmendar dwikusdiyanto598@gmail.com <p>Bahan baku tebu, digunakan untuk membuat <em>vestin </em>dan gula. Permasalahan yang dihadapi PG Madukismo adalah bahan baku yang diperoleh selalu mencukupi untuk produksi, dimana saat ini hanya tebu yang masuk dalam satu kali penggilingan hanya 302.304 tebu, sedangkan kebutuhan gula untuk mencapai target adalah 45.000 ton. 302.304 tebu hanya menjadi 20.329 ton gula, sehingga PG Madukismo membutuhkan 669.176 ton tebu untuk mencapai target tersebut. Metode <em>Material Requirement Planning </em>(MRP) berguna untuk merencanakan kebutuhan bahan baku, menentukan waktu pemesanan, dan mengelola produksi secara terkoordinasi. Hal ini melibatkan penggunaan informasi seperti <em>Bill of Materials </em>(BOM) dan jadwal produksi. Kemudian digunakan metode <em>Economic Order Quantity </em>(EOQ) untuk menentukan kuantitas pesanan optimal yang dapat meminimalkan total biaya persediaan, termasuk biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. EOQ membantu menentukan berapa banyak bahan baku yang harus dipesan untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimal. Nilai frekuensi pemesanan diperoleh dengan hasil yang sama yaitu 1x pemesanan. Nilai biaya persediaan memperoleh hasil terendah yaitu Rp. 12.021.795 dan hasil tertinggi adalah Rp. 13.568.218 dan nilai rata-ratanya adalah Rp. 12.809.509. Nilai safety stock mendapatkan hasil terendah yaitu 62 dan nilai tertinggi yaitu 1,404, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 647 paket. Nilai reorder point diperoleh hasil terendah yaitu 2,621 dan nilai tertinggi yaitu 3,963, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 3,206 paket.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1962 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE HIRARC DAN FMEA DI PT. SURYA KARYA SETIABUDI, YOGYAKARTA 2024-05-16T09:59:27+07:00 Christo Afonso Mau isthomau@gmail.com <p><em>The implementation of work safety is one of the important requirements in a company, such as PT. Surya Karya Setiabudi (SKS). As a company engaged in construction, there needs to be special attention to every employee regarding occupational safety and health which has a very high risk and causes many losses to the company and employees. Problems that still often occur are work accidents that occur such as, slipping, electric shock, falling from height, welding fire, being splashed with cement. The purpose of the research is to determine the level of danger and risk of K3 in corrective and maintenance actions as well as to prevent and control work accidents. This study uses the method of Hazard Indentificatian, Risk Assessment Control (HIRARC) to identify, assess, and control risks that occur and Failur Mode And Effec Analysis (FMEA) to examine work accidents at PT. Surya Karya Setiabudi, and analyze the failure of a system or equipment and evaluate the effects of the failure. The results of hazard identification using the HIRARC method obtained risk values with risk level categories, including: 3 risk levels&nbsp; with Low category, 4 risks with High category, 3 risks with Medium category, and 8 risks with&nbsp; existing Extreme categories&nbsp;&nbsp; . While the results of research using the FMEA method, that the highest RPN (Risk Priority Number) value identified by the source of risk there are several high values contained in several risks, including: falling from a height of 240, being hit by heavy equipment with a value of 243, road accidents with a value of 320, and falling from a height with a value of 360.</em></p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1963 IDENTIFIKASI POSTUR KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGUNAKAN METODE NORDIC BODY (NBM) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) DI UMKM PABRIK KERUPUK YOGYAKARTA 2024-05-16T10:02:04+07:00 Herman Darmanto darmantoherman98@gmail.com <p>Pabrik Kerupuk Subur di Yogyakarta sebagai UMKM sektor manufaktur mengalami perkembangan pesat, tetapi perhatian terhadap kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja, khususnya di bagian produksi, menjadi suatu kebutuhan mendesak. Pekerja di pabrik kerupuk mengalami keluhan fisik dan ketidaknyamanan selama menjalankan tugas produksi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengatasi masalah ergonomi pekerja melalui metode Kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Penelitian melibatkan pekerja dalam proses penilaian ergonomi, berusaha menemukan solusi sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman langsung pekerja. Selain itu, penelitian ini menggabungkan metode tradisional dengan teknologi untuk mendapatkan pemahaman holistik tentang kondisi kerja di UMKM Pabrik Kerupuk Subur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keluhan kesehatan pekerja rata-rata sekitar 69,89%, dengan keluhan tertinggi pada punggung dan leher bagian atas. Analisis postur kerja dengan metode REBA menunjukkan tingkat risiko sedang (kategori tindakan 2). Rekomendasi perbaikan mencakup hirarki pengendalian administratif seperti penjadwalan kerja yang aman dan implementasi prosedur kerja yang lebih aman. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan pekerja dengan menciptakan solusi praktis untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko cedera muskuloskeletal, dan memperbaiki kondisi kerja di UMKM Pabrik Kerupuk Subur di Yogyakarta.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1964 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS KOPI ARABIKA JURANGMANGU DENGAN METODE REGRESI LINIER SEDERHANA DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) DI KELOMPOK TANI ADVENTURE COFFEE PEMALANG 2024-05-16T10:03:51+07:00 M. Tsaqif Ariful Khaq muhammadtsaqif25@gmail.com Emmy Nurhayati muhammadtsaqif25@gmail.com Dyah Ari Susanti muhammadtsaqif25@gmail.com <p>Kopi&nbsp; merupakan&nbsp; salah&nbsp; satu&nbsp; komoditas&nbsp; di&nbsp; dunia&nbsp; yang&nbsp; dibudidayakan&nbsp; lebih&nbsp; dari&nbsp; 50 negara. Dua&nbsp; <em>varietas </em>&nbsp;pohon&nbsp; kopi&nbsp; yang&nbsp; dikenal&nbsp; secara&nbsp; umum&nbsp; yaitu&nbsp; kopi&nbsp; robusta (<em>Coffea canephora</em>) dan kopi arabika (<em>Choffea arabica</em>). &nbsp;Kualitas cita rasa, aroma dan konsistensi dari kopi arabika sangat di pengaruhi oleh proses penyangraian (<em>Roasting</em>).&nbsp; Cita rasa, konsistensi dan aroma kopi yang baik pula dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan Kopi Arabika Jurangmangu yang dipanen dan diolah oleh&nbsp; Kelompok Tani Adventure Kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas dan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas Kopi Arabika Jurangmangu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah&nbsp; metode&nbsp; Regresi Linier Sederhana dan <em>Customer Satisfaction Index</em> (CSI). Hasil penelitian yaitu ada pengaruh kualitas Kopi Arabika Jurangmangu terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai R-sq berkontribusi sebesar 87,74% dikatakan ada pengaruh korelasi antar variabel. Tingkat kepuasan pelanggan sebesar 47% dengan kategori kurang puas. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi pelanggan merasa kurang puas terhadap Kualitas Kopi Arabika Jurangmangu yaitu Kopi Arabika Jurangmangu memiliki tekstur dan cita rasa yang lebih pekat sebesar 93%, tingkat keasaman yang tinggi sebesar 66,66%, harga Kopi Arabika Jurangmangu lebih tinggi dibanding produk kopi lainnya sebesar 100%.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1965 ANALISIS RISIKO PAPARAN DEBU ARANG BRIKET TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI AREA PRODUKSI CV. LEBU BERKAH JAYA 2024-05-16T10:06:34+07:00 Irvan Fergiawan irvanferg29@gmail.com <p>CV. Lebu Berkah Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pengolahan tempurung kelapa menjadi arang briket yang berlokasi di Dusun Cegokan, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Permasalahan yang terjadi adalah pekerja sering mengeluhkan gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak nafas yang disebabkan oleh debu yang berterbangan di area produksi sehingga dalam kondisi ini pekerja sering beristirahat beberapa menit saat jam kerja dan proses produksi sedang berlangsung tentu hal ini akan mengurangi produktifitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat paparan debu di area produksi, mengetahui nilai paparan debu melebihi nilai ambang batas yang sudah ditetapkan atau belum dan memberikan usulan pengendalian debu mengacu pada prinsip K3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif dengan cara melakukan pengukuran langsung dan melakukan analisis terkait data yang diambil. Hasil pengukuran langsung menggunakan alat ukur intensitas debu yaitu<em> Air Quality Monitor</em> menunjukan bahwa untuk konsentrasi paparan debu PM 2.5 di area produksi mendapatkan hasil rata-rata dari setiap ruang adalah 71,13 μg/m3 dan untuk intensitas paparan debu PM 10 adalah 90,20 μg/m3. Nilai skor yang didapatkan telah melebihi nilai ambang batas makan diberikan usulan perbaikan kepada perusahaan diantaranya pekerja diwajibkan menggunakan APD seperti masker saat bekerja, memproporsikan waktu kerja agar tidak melebihi 8 jam serta perusahaan memberikan pengecekan kesehatan kepada pekerja minimal 6 bulan sekali. Usulan pengendalian secara teknik juga diberikan seperti memasang <em>exhaust fan</em> di setiap ruangan, memasang penangkap debu (<em>electro precipitator</em>) di ventilasi dan menggunakan teknologi tepat guna untuk menangkap asap dan bahan-bahan kimia pencemar udara.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1971 ANALISIS PENGARUH SUHU RUANG KERJA DAN BEBAN KERJA FISIK TERHADAP PEKERJA DENGAN METODE CARDIOVASCULAR LOAD (CVL) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA 2024-05-17T00:33:12+07:00 Ifan Iflana ifaniflana24@gmail.com Retno Widiastuti ifaniflana24@gmail.com Kusmendar ifaniflana24@gmail.com <p>Suhu ruang kerja merupakan salah satu faktor pendukung bagi para pekerja dalam beraktivitas dengan nyaman agar dapat melakukan perkerjaan secara produktif. Pada penelitian ini suhu ruang kerja di bagian peleburan PT Aneka Adhilogam Karya melampui Nilai Ambang Batas yang telah ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 30,5°C sehingga mempengaruhi ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu ruang kerja dan beban kerja fisik terhadap pekerja&nbsp; di bagian peleburan PT Aneka Adhilogam Karya. Penelitian ini menggunakan metode Cardiovascolar Load (CVL) untuk mengukur beban kerja fisik berdasarkan sistem cvl selama dilakukan pengukuran selama aktivitas fisik. Hasil penelitian di PT. Aneka Adhilogam Karya, Suhu lingkungan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjalankan aktivitas fisik dengan efisien, pada waktu pagi hari pekerja 2 mendapatkan persentase cvl sebesar 11,67% masuk dalam kategori ringan dengan suhu 34°C, pada waktu siang hari pekerja 4 mendapatkan persentase cvl sebesar 191,40% dengan suhu 41°C masuk dalam kategori tinggi yang sudah melampui Nilai Ambang Batas (NAB) yang di keluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan waktu sore hari pekerja 3,5,6 dan 7 dengan persentase cvl sebesar 30,51% - 48,18% dengan suhu 34°C masuk pada kategor sedang.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1972 IDENTIFIKASI PRODUK CACAT MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA, FMEA DAN FUZZY AHP PADA UMKM EKO BUBUT 2024-05-17T09:40:30+07:00 Anggi Dian Prasetiya prasetiyaa76@gmail.com Elly Wuryaningtyas Yunitasari prasetiyaa76@gmail.com Syamsul Ma'arif prasetiyaa76@gmail.com <p>UMKM Eko Bubut merupakan perusahaan yang memproduksi kerajinan kayu seperti peralatan makan. Dalam proses produksi UMKM Eko Bubut memiliki cacat produksi seperti cacat pecah, berlubang, pecah dan berbubuk. Dengan adanya cacat yang dihasilkan, perlu dilakukan perbaikan kualitas agar cacat menjadi 0%. Tujuan penelitian ini melakukan pengendalian kualitas dengan mengetahui nilai sigma, mengetahui penyebab cacat dan melakukan usulan perbaikan<em>. </em>Metode yang digunakan adalah <em>Six Sigma</em>, <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA), dan <em>Fuzzy Analytic Hierarchy Process</em> (F-AHP)<em>. Six Sigma</em> digunakan untuk mengetahui tingkat sigma dari proses produksi dan menentukan faktor-faktor yang terjadi pada terjadinya cacat pada tahap <em>Analyze</em> pada <em>Six Sigma</em>. FMEA digunakan untuk menganalisis, mengidentifikasi, dan menghilangkan cacat dan, <em>Fuzzy </em>AHP digunakan untuk menimbang prioritas perbaikan dari cacat tertinggi hasil RPN FMEA<em>.</em> Dari hasil perhitungan<em>, </em>diperoleh rata-rata <em>Sigma </em>perbulan sebesar 3.63 yang diartikan bahwa tingkat kualitas dan efisiensi produksi UMKM Eko Bubut hanya cukup untuk industri di Indonesia. Kemungkinan terjadinya cacat 197.300 peluang kegagalan dalam satu juta produksi. Dari pengolahan data dilakukan pada tahapan DMAIC, ditemukan bahwa faktor terjadinya cacat adalah tidak adanya fasilitas penyimpanan bahan baku yang baik, pemilihan bahan baku yang kurang baik, tidak adanya perawatan mesin yang rutin dan tidak adanya pengawasan terhadap pekerja dan tidak adanya SOP. Hasil dari pengolahan F-AHP, didapatkan perbaikan cacat RPN tertinggi berdasarkan nilai prioritas perbaikan dari ranking tertinggi hingga terendah antara lain pembuatan fasilitas penyimpanan bahan baku dengan baik, penggunaan jenis bahan baku berkualitas, melakukan <em>maintenance </em>rutin terhadap mesin bubut dan&nbsp; melakukan pengawasan terhadap pekerja bagian pembubutan dan membuat SOP.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1973 ANALISIS PENGENDALIAN BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL DAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY UD SAGI PANDE BESI 2024-05-17T09:44:22+07:00 Muhammad Ridho Yosipratama ridoyosi14@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dampak bahaya dari identifikasi risiko, risiko kecelakaan kerja yang ada pada proses produksi dengan metode HIRARC, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada UD Sagi Pande Besi. Penelitian ini dilakukan di UD Sagi Pande Besi pada November 2022. Penelitian ini menggunakan data primer berupa data kuesioner risiko kecelakaan kerja yang diperkuat dengan wawancara dan dokumentasi. Pengolahaan data menggunakan metode HIRARC dan HAZOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan pada peniliaian risiko yang dilakukan dengan metode HIRARC diperolehkan 15 potensi risiko pada proses produksi UD. Sagi Pande Besi. Solusi meminimalisir risiko kerja adalah memberikan himbauan pada para pekerja agar selalu bekerja dalam kondisi focus, wajib mempergunakan APD dan baju berlengan panjang agar tidak terkena percikan api saat proses pembakaran besi. (2) Pengendalian yang dilakukan terhadap risiko dominan pada proses produksi berdasarkan pada metode HAZOP secara hierarki menurut ISO 45001 adalah dengan subtitusi, rekayasa teknologi, pengendalian administratif dan alat pelindung diri (APD). (3) Dampak dari pengendalian risiko berdasarkan pada perhitungan tingkat ketaatan para pekerja setelah adanya upaya pengendalian berupa sosialisasi penggunaan APD, penambahan rambu-rambu dan pembuatan SOP.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1974 ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PEKERJA MENGGUNAKAN METODE CVL DAN NASA-TLX DI CV. PANELINDO 2024-05-17T09:46:19+07:00 Muhamad Firman Arifiansyah muhamadfirman255@gmail.com Retno Widiastuti muhamadfirman255@gmail.com Syamsul Ma'arif muhamadfirman255@gmail.com <p>CV. Panelindo mempunyai kapasitas produksi ± 50 panel bambu/hari dengan metode perakitan panel bambu yang masih tergolong manual berbahan baku bambu wulung. Dengan adanya permintaan target produksi dari konsumen, hal ini membuat pekerja mengalami tekanan (pressure) yang tinggi sehingga menimbulkan beban kerja fisik dan mental. Pengukuran dengan metode CVL (Cardivascular Load) dan metode NASA-TLX (Nasa Task Load Index bertujuan untuk mengidentifikasi beban kerja fisik dan mental yang dialami pekerja, sehingga nantinya bisa diberikan usulan perbaikan dengan bantuan tool pendukung lainnya. Subyek penelitian ini adalah 20 pekerja pada bagian produksi/setting panel bambu dan finishing. Hasil pengukuran CVL pada tabel 3 bahwa nilai %CVL tertinggi diperoleh pekerja di bagian produksi/setting panel dan finishing adalah Pekerja 6 dan Pekerja 18 dengan masing-masing nilai %CVL 35,41% dan 38,35%. Nilai beban mental tertinggi pada bagian produksi/setting panel dan finishing adalah pada Pekerja 8 dengan kategori sangat tinggi serta skornya 80,67 dan Pekerja 18 dengan kategori tinggi serta skornya 72. Usulan perbaikan yang diberikan berdasarkan metode 5 whys dan diagram fishbone adalah melakukan pelatihan SOP lanjutan perusahaan, penambahan jumlah kerja, penambahan waktu istirahat, penambahan hari libur kerja, serta penggunaan masker dan apron.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1975 ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA DAN RISIKO K3 PADA PROSES KERJA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSEMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA 2024-05-17T09:49:54+07:00 Kunthiara Pusponingrum kunthiaraningrum@gmail.com <p>Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan, upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja, menjaga keselamatan orang lain, melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi, menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi. Pada area produksi yang terdapat di PT Aneka Adhilogam Karya ada beberapa risiko yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti di dapur induksi, proses cetakan, pengeboran, pembubutan dan bagian produksi lainnya. Contoh potensi bahaya yang bisa ditimbulkan seperti kaki atau tangan terkilir saat membawa bahan baku, anggota tubuh tersiram cairan panas, terpapar asap hasil peleburan, jari terjepit cetakan dan lain-lain. Untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja serta solusi pengendalian nya di PT. Aneka Adhilogam Karya menggunakan metode <em>Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control </em>(HIRARC) dan <em>Job Safety Analysis </em>(JSA). Dari hasil penilaian risiko di dapatkan beberapa kategori potensi bahaya yaitu, 1 yang termasuk kedalam <em>Extreme Risk</em>, 14 yang tergolong ke dalam <em>High Risk</em>, 15 yang tergolong ke dalam <em>Moderate Risk </em>dan 2 yang tergolong ke dalam <em>Low Risk</em>, dari 32 identifikasi bahaya dan risiko. Setelah dilakukan perhitungan terhadap nilai risiko, tahap berikutnya adalah pengendalian bahaya menggunkan hirarki pengendalian risiko yang terdiri dari eliminasi, subtitusi, <em>engineering control</em>, <em>administrative control </em>dan <em>Personal Protective Equipment </em>(PPE). Kemudian dilakukan identifikasi lebih lanjut menggunakan metode <em>Job Safety Analysis </em>(JSA).</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1980 PERANCANGAN LINE BALANCING YANG OPTIMAL DENGAN PENDEKATAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT (RPW) DAN LARGEST CANDIDATE RULE (LCR) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA 2024-05-19T15:37:46+07:00 Imam Nor Hidayat imamnorhidayat24@gmail.com Retno Widiastuti imamnorhidayat24@gmail.com Agustinus Eko Susetyo imamnorhidayat24@gmail.com <p>Keseimbangan lintasan produksi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam merencanakan hasil produksi. Diharapkan dengan mengatur aliran proses yang efisiensi dapat dicapai produksi yang optimal.&nbsp; Pada penelitian ini dilakukan di lini produksi PT Aneka Adhilogam Karya pada bagian produksi Man Hole TA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab ketidakseimangan lini produksi, menghitung efisiensi lintasan, balance delay, dan smoothing index untuk meningkatkan efisiensi lintasan, dan menentukan metode terbaik antara RPW dan LCR. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Ranked Positional Weight (RPW) dan Largest Candidate Rule (LCR) untuk menghitung keseimbangan lintasan pada lini produksi pembuatan produk Man Hole TA.&nbsp; Penyebab ketidak seimbangan lintasan pada lini produksi adalah pengelompokan stasiun kerja yang membuat proses produksi kurang optimal. Maka dilakukan usulan perbaikan stasiun kerja yang dimana awalnya stasiun kerja pada kondisi awal terdapat 11 stasiun kerja. Sedangkan, dengan menggunakan pendekatan metode Ranked Posiitional Weight (RPW) mendapatkan hasil 3 stasiun kerja, dan Largest Candidate Rule (LCR) mendapatkan 4 stasiun kerja. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan metode Ranked Positional Weight (RPW) didapatkan hasil efisiensi lintasan (line efficiency) sebesar 83%, balance delay sebesar 17%, dan nilai smoothing index sebesar 50,289 menit. Dan metode Largest Candidate Rule (LCR) mendaptkan hasil efisiensi lintasan (line efficiency) sebesar 62%, balance delay sebesar 38%, dan nilai smoothing index sebesar 124,599 menit. Metode yang paling ideal untuk menyelesaikan permasalahan keseimbangan lintasan lini produksi pembuatan Man Hole TA di PT Aneka Adhilogam Karya adalah metode Ranked Positional Weight (RPW).</p> 2024-05-19T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1981 IDENTIFIKASI WASTE MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING (VSM) DAN KAIZEN UNTUK MEMINIMALISIR PEMBOROSAN DI PT PUTRA SULUNG MAKMUR KLATEN 2024-05-19T15:40:56+07:00 Zanuar Gilang Pratama zanuargilang012@gmail.com Emmy Nurhayati zanuargilang012@gmail.com Dyah Ari Susanti zanuargilang012@gmail.com <p>Industri pengecoran logam optimis akan mengalami peningkatan tahun ini dibandingkan dengan pandemi COVID-19. Dampak positif dari peningkatan industri pengecoran logam adalah meningkatnya permintaan produk secara signifikan. Maka penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan pemborosan pada pengecoran logam. Penelitian ini memilih metode VSM (Value Stream Mapping) dan KAIZEN untuk meminimalisir pemborosan pada lini produksi wing nut. Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan pengumpulan data yang meliputi data primer dan data sekunder. Hasil perhitungan dalam penyebaran kuesioner bagian produksi wing nut, didapatkan hasil waste yang paling dominan yaitu waste transportation dengan hasil score 104 dan rata-rata 52.Jenis pemborosan yang terjadi diproduksi wing nut berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada pekerja di area produksi wing nut dan analisis current state mapping yaitu waste transportation dengan score 104. Faktor penyebab waste diarea produksi wing nut diakibatkan karena kurangnya jumlah alat pengangkut produk, kurangnya pekerja dibagian pengangkut produk, dan layout produksi yang masih berjauhan yaitu dibagian persiapan bahan baku dan dibagian pembongkaran cetakan menuju pembersihan pasir. Usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu penambahan alat pengangkut berjumlah 1 alat berupa katrol elektrik untuk mempercepat pemindahan dari pembongkaran cetakan ke proses pembersihan pasir, perbaikan layout produksi pada persiapan bahan baku yang tadinya berjarak 40 meter menjadi 20 meter, dan dibagian pembongkaran cetakan menuju pembersihan pasir yang tadinya 30 meter ,menjadi 15 meter.</p> 2024-05-19T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1982 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DAN SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE (5S) PADA UMKM KARTO MAJU JAYA 2024-05-19T15:44:19+07:00 Adwin Dwi Artanto adwindwi12@gmail.com Agustinus Eko Susetyo adwindwi12@gmail.com Kusmendar adwindwi12@gmail.com <p>UMKM Karto Maju Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang <em>kitchen equipment</em> atau peralatan. UMKM Karto Maju Jaya sendiri memiliki permasalahan dalam tata letak fasilitas berupa penataan stasiun kerjanya yang kurang tepat, material sisa yang peletakannya tidak pada tempatnya atau bisa dikatakan sembarangan, peralatan kerja yang kurang tertata dan bahan baku yang berserakan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perbaikan tata letak agar tercipta pekerjaan yang efektif dan efisien. Untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode <em>Activity Relationship Chart (ARC) </em>dan metode <em>Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke </em>(5S). Hasil yang didapat dari <em>Activity Relationship Chart</em> (ARC) akan digunakan dalam penentuan fasilitas masing-masing agar pembuatan tata letak menjadi lebih mudah. Untuk jarak perpindahan barang menjadi lebih dekat dan tentunya waktu tempuh akan lebih singkat. Yang awalnya jarak tempuh produksi pada tata letak awal sekitar 40,12 meter, sedangkan setelah dibuat tata letak usulan, jarak tempuh produksi menjadi 27,25 meter, atau berkurang sebesar 12,87 meter dengan nilai efisiensi sebesar 32,07%. Dengan mengikuti cara-cara dalam mengimplementasikan usulan perbaikan 5S maka dapat tercipta lingkungan kerja yang bersih, rapi dan terorgansir sehingga pekerjaan menjadi efektif dan efisien. Pemimpin perusahaan bertanggung jawab atas implementasi dan pemeliharaan 5S di area kerja UMKM Karto Maju Jaya. Pekerja juga dituntut untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan 5S dan membiasakan diri agar implementasi 5S dapat terus berjalan.</p> 2024-05-19T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1983 ANALISIS LINE BALANCING PADA PROSES PRODUKSI PT PLANK LIVING INDONESIA 2024-05-19T15:47:30+07:00 Reza Hammed Tri Wibowo rezahammedtw@gmail.com <p>Keseimbangan lintasan adalah mendistribusikan unit-unit kerja atau elemen-elemen kerja pada setiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiun kerja pada suatu lintasan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga pemanfaatan dari peralatan maupun operator dapat digunakan semaksimal mungkin. PT Plank Living Indonesia merupakan salah satu perusahaan ekspor furnitur yang dalam proses produksinya mengalami keterlambatan dalam memenuhi target produksi. Selain itu ditemukan juga pembagian beban kerja yang kurang merata sehingga terjadi bottleneck dan menganggurnya pekerja. Maka dari itu diperlukan analisis line balancing dengan metode largest candidate rule dan region approach. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan rancangan model keseimbangan lintasan yang lebih efisien. Hasil dari penelitian didapatkan efisiensi stasiun kerja awal sebelum dilakukan analisis keseimbangan lintasan yaitu dengan 20 stasiun kerja diperoleh line efficiency sebesar 58%, balance delay sebesar 42%, smoothes index sebesar 32,31, dan total waktu menganggur selama 131,46 menit. Sedangkan sesudah dilakukan analisis line balancing, performansi efisiensi lintasan meningkat. Dengan menggunakan metode largest candidate rule diperoleh 15 stasiun kerja dengan line efficiency sebesar 77%, balance delay sebesar 23%, smoothes index sebesar 19,44, dan total waktu menganggur menurun menjadi 53,89 menit. Sedangkan dengan menggunakan metode region approach diperoleh 16 stasiun kerja dengan line effieciency 72%, balance delay 28%, smoothes index sebesar 22,60, dan total waktu menganggur turun menjadi 69,39 menit. Maka dari itu, keseimbangan lintasan yang lebih efisien didapat dengan metode largest candidate rule.</p> 2024-05-19T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1984 IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGHILANGKAN PEMBOROSAN LINI PRODUKSI DI CV. ISTANA GLOVES YOGYAKARTA 2024-05-20T08:47:59+07:00 Ahmad Fauzi fa002773@gmail.com Emmy Nurhayati fa002773@gmail.com Dyah Ari Susanti fa002773@gmail.com <p>CV. Istana Gloves Yogyakarta ini adalah Perusahaan sarung tangan golf, sarung tangan pilot, dan juga masker yang berdiri sejak tahun berkolaborasi dengan PT. ASA (Adi Satria Abadi) perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang garment atau pembuatan sarung tangan, masker dan accessories lainnya. CV. Istana Gloves Yogyakarta juga memiliki berbagai tantangan masalah dalam hal keefisienan dalam produksi baik itu dari pemborosan (Waste) dari berbagai hal dan masalah dalam hal cacat produk yang kadang ada. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi tentang penyebab dari waste defect itu sediri dan juga bagaimana cara menguranginya. Untuk Metode VSM digunakan untuk melihat penyebab dari pemborosan itu sendiri dan untuk metode six sigma itu digunakan untukmencari level sigma dan untuk mengurangi jumlah cacat produk. Dari hasil penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Jenis pemborosan yang paling yang ditemukan dan paling dominan adalah perborosan berupa cacat produk dengan dan jenis defect yang paling dominan adalah jenis waste sobek dan bolong dengan rata-rata presentase Defect sebesar 6,79%. Penyebab Defect dengan analisis menggunakan fishbone paling banyak disebabkan oleh faktor mesin dan manusia. Pada bagian tabel Proses Activity Mapping (PAM) mengalami pengurangan waktu kerja pada bagian Permak cacat dan juga trimming permak Defect sebesar 57 detik karena ada pengurangan dibagian produk cacat maka secara otomatis pada waktu permak akan berkurang.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1985 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROSES PRODUKSI RAK BOTOL DI PT. ALIS JAYA CIPTATAMA 2024-05-20T08:51:11+07:00 Emi Pratiwi pratiwiemi022@gmail.com Elly Wuryaningtyas Yunitasari pratiwiemi022@gmail.com Emmy Nurhayati pratiwiemi022@gmail.com <p>PT. Alis Jaya Ciptatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri furniture dimana hasil produksinya merupakan produk ekspor. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Alis Jaya Ciptatama adalah rak botol. Pada proses produksi rak botol, ada beberapa reject yang didapati yaitu reject serat, reject mata kayu, reject warna, rject jamur, reject retak lubang, dan reject empulur. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini adalah Importance Performance Analysis dan Fault Tree Analysis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk rak botol dan potensi penyebab kegagalan yang dapat mempengaruhi kualitas produk rak botol. Metode FTA digunakan untuk mengetahui top level event suatu reject kemudian menentukan prioritas usulan perbaikan dalam meningkatkan kualitas produk rak botol. Hasil penelitian pada kepuasan produk rak botol di PT. Alis Jaya Ciptatama menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 14,29%, yang termasuk dalam kategori "Tidak Puas." Dalam rentang kriteria kepuasan pelanggan antara 0%-20%, angka ini menandakan ketidakpuasan pelanggan terhadap kualitas layanan produk tersebut. Usulan perbaikan bertujuan mengurangi tingkat produk reject dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui tindakan perbaikan yang terstruktur dan berkelanjutan.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1986 PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DENGAN VALUE STREAM MAPPING (VSM) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK MEREDUKSI PEMBOROSAN PRODUKSI ROTI UKM BERLY BREAD 2024-05-20T08:53:49+07:00 Aditya Dwi Capri aditya212sbleng@gmail.com <p>UKM Berly Bread merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan roti yang&nbsp;&nbsp; terletak di Yogyakarta. Pada proses produksi roti masih ditemukan beberapa pemborosan (<em>waste</em>) seperti penumpukan material dan terjadinya <em>delay</em>, sehingga terjadinya penumpukan material. Untuk mengurangi pemborosan yang terjadi digunakan pendekatan <em>lean manufacturing</em> dengan metode <em>Value Stream Mapping</em> (VSM) untuk memvisualkan aliran produksi dan aliran informasi proses produksi dari awal bahan baku hingga produk jadi dan dikirim ke konsumen, serta analisis dengan metode <em>Failure Mode And Effects Analysis </em>(FMEA) untuk mengetahui penyebab kegagalan proses yang paling prioritas dan perlu dilakukan perbaikan. Setelah diselesaikan proses pengolahan data dan analisis data, maka dapat diberikan Terdapat 2 jenis pemborosan (<em>waste</em>) yang teridentifikasi yaitu <em>waiting time, unnecessary inventory</em>. Penyebab terjadinya <em>waste</em> di UMKM berly bread yaitu terdapat kurang terlatihnya karyawan dalam mengatur pergudangan sehigga penyimpanan material seperti bahan baku tidak tertata dengan baik, <em>delay</em> pada saat proses pengembangan dimana mesin <em>proffing</em> hanya ada 3, dan pada saat proses pengovenan dimana membutuhkan waktu selama 40 menit sehingga roti harus menunggu ketika d<em>ioven</em> dan <em>oven</em> hanya ada 5. dari semula dengan total waktu <em>lead time</em> berjumlah 317 menit berkurang menjadi 254 menit dengan waktu <em>lead time</em> yang baru waktu produksi lebih efisien. kata kunci <em>lean manufacturing, waste, </em>VSM,&nbsp; FMEA.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1987 PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DAN HUMAN ERROR ASSESSMENT AND REDUCTION TECHNIQUE (HEART) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK TAHU BU SITI KALIBENING MAGELANG 2024-05-20T08:55:24+07:00 Nurhana hanahabiba05@gmail.com <p>Pengendalian kualitas menjadi kunci kemajuan bagi perusahaan dalam memperoleh output produksi dengan kualitas yang baik, sehingga barang yang diterima oleh konsumen memiliki mutu atau kualitas yang baik. Pabrik Tahu Bu Siti Kalibening merupakan tempat yang dijadikan penelitian dengan objek tahu putih. Permasalahan yang dihadapi pada pabrik ini yaitu produk tahu putih yang sering terjadi cacat sehingga kualitas produk pada tahu putih tidak maksimal. Permasalahan yang ditemui yaitu cacat pada produk tahu putih dengan cacat gumpil, tekstur, kotoran, warna, bolong, retak, dan cacat bentuk.. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya <em>waste</em>, mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya <em>human error </em>pada cacat produk tahu putih dan HEP tertinggi, dan memberikan perbaikan solusi dalam mengatasi maupun mengurangi cacat produk tahu putih setelah mengetahui faktor penyebab cacat produk yang terjadi. Metode dalam penyelesaian masalah ini adalah <em>Lean Six Sigma </em>dan HEART. Dimana dalam pembahasannya menghasilkan Tingkat cacat paling tinggi yaitu terletak pada cacat gumpil dengan presentase sebesar 27.17% dari 7 kriteria cacat. Namun seluruh cacat masih dalam batas kendali yang telah dihitung. Rata-rata DPMO cacat tahu sebresar 35.000, sedangkan rata-rata nilai sigma sebesar 3.32 yang dimana nilai sigma tersebut masih berada pada standar industri di Indonesia. Faktor yang menyebabkan yaitu faktor manusia, metode, lingkungan, mesin, dan material. Dari seluruh aktivitas yang memiliki nilai HEP tertinggi yaitu aktivitas perebusan kedelai dalam tong berbahan bakar tungku (waktu perebusan tidak sesuai ketentuan) dengan nilai HEP 0.07. Dengan hal ini perebusan menyebabkan potensial tinggi penyebab terjadinya cacat gumpil pada tahu.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1988 PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN MULTIVARIATE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA PRODUK EQ SPACNG DI PT SINAR SEMESTA 2024-05-20T08:57:18+07:00 Alvito Shultan Alfiansyah alvitosa234@gmail.com Elly Wuryaningtyas Yunitasari alvitosa234@gmail.com Kusmendar alvitosa234@gmail.com <p>Dalam proses produksi produk EQ Spacing di PT Sinar Semesta, ditemukan bahwa terdapat delapan jenis defect yang mengakibatkan cacat produk melebihi standar perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjalankan serangkaian analisis dan tindakan yang terfokus pada pengendalian kualitas produk serta mengidentifikasi berbagai aspek yang memerlukan perbaikan selama proses produksi. Jenis cacat dengan presentase tertinggi meliputi permukaan tidak rata sebesar 35,3%, keropos sebesar 24,9%, dan gempil sebesar 19,3%. Dengan menggunakan pendekatan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average (MEWMA) dengan bobot 4,05, ditemukan pergeseran pada periode 6, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 pada grafik MEWMA, dengan nilai DPMO sebesar 24.268 dan sigma. dari 3,5. Analisis ini menunjukkan bahwa untuk mencegah cacat yang berlebihan, kinerja proses produksi harus ditingkatkan. PT Sinar Semesta harus menyarankan modifikasi berdasarkan pendekatan 5W+1H untuk mengurangi jumlah cacat pada produk tas. Tujuan dari peningkatan kualitas ini adalah untuk mendekati nihil cacat dan tingkat kegagalan yang sangat rendah. Hal ini bertujuan agar produk akhir menjadi lebih unggul dan memenuhi persyaratan kualitas perusahaan</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1989 PENERAPAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PENGENDALIAN KUALITAS BAHAN BAKU BAMBU UNTUK PRODUKSI PANEL BAMBU DI CV PANELINDO 2024-05-20T09:00:17+07:00 Muchlis Adi Saputra muchlisadisaputra@gmail.com <p>CV Panelindo adalah perusahaan yang memproduksi berbagai dekorasi indoor dengan bahan baku bambu, serat pisang, enceng gondok, lamun, dan bahan lainnya. Pada saat proses produksinya, khususnya pada produk furniture dari bahan baku bambu, sering terjadi cacat atau kerusakan pada bambu tersebut, baik sebelum diproduksi maupun setelah produksi jadi, sehingga produk furniture tersebut perlu diproses ulang. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahan bambu yang digunakan untuk produksi furniture mencapai batas maksimal atau di bawah batas maksimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Six Sigma dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai sigma yang dihasilkan CV Panelindo adalah sebesar 3,44 yang mana nilai tersebut belum mencapai nilai sigma yang optimal yaitu sebesar 6 sigma. Diagram fishbone menunjukkan terdapat beberapa faktor penyebab cacat yaitu faktor manusia, faktor metode, faktor material, dan faktor lingkungan. Pada analisis dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada perhitungan Risk priority Number (RPN) menunjukkan bahwa terdapat beberapa mode kegagalan pada setiap jenis cacat yang memiliki nilai RPN tertinggi. Pada jenis cacat pecah yaitu pada mode kegagalan kesalahan pada saat penyortiran bahan baku dengan nilai RPN sebesar 192,1. Pada cacat retak, nilai RPN yang tertinggi adalah pada faktor material, yaitu pada mode kegagalan pekerja pada saat memotong bambu terlalu di pinggir dekat dengan ruas bambu, dengan nilai RPN sebesar 70,0. Pada cacat bengkok, nilai RPN tertinggi adalah pada mode kegagalan kesalahan pada saat penyortiran bahan baku dengan nilai RPN sebesar 140,0.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1990 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA), SIX SIGMA DAN FUZZY FMEA PADA PT HOMEWARE INTERNASIONAL INDONESIA 2024-05-20T09:02:30+07:00 Arwani Hisanah Astyanti hisanaharwani@gmail.com Elly Wuryaningtyas Yunitasari hisanaharwani@gmail.com Dyah Ari Susanti hisanaharwani@gmail.com <p>PT Homeware Internasional Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri kerajinan craft dan keramik. Produk yang dihasilkan dari PT Homeware Internasional Indonesia berupa produk dekorasi dan perabotan yang berbahan dasar ramah lingkungan seperti enceng gondok, rotan, pandan, keramik dan lainya. Salah satu produk yang di produksi oleh PT Homeware Internasional Indonesia yaitu produk stooll. Dalam proses produksinya ditemukan beberapa defect yang mengakibatkatkan penurunan kualitas produk. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengendalian kualitas produk. Metode Six Sigma digunakan untuk mengukur Sigma Quality Level (SQL) berdasarkan nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) proses produksi&nbsp; stooll. Metode Fault&nbsp; Tree Analysis digunakan&nbsp; untuk&nbsp; mengidentifikasi&nbsp; penyebab defect produk. Metode Fuzzy FMEA digunakan untuk merankingkan tingkat keparahan defect produk yang akan digunakan untuk memprioritaskan perbaikan. Kemudian tindakan perbaikan diusulkan menggunakan 5Why Approach untuk mengetahui faktor penyebab kecacatan produk hingga ke akarnya. Berdasarkan perhitungan, rata rata nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) sebesar 12.966,5, sehingga rata-rata Sigma Quality Level (SQL) adalah 3,73. Fault Tree Analysis menunjukkan 7 jenis defect dengan 15 mode kegagalan yang menjadi faktor penyebab kecectan produk.. Terdapat 3 mode kegagalan yang menjadi ranking paling atas dalam perhitunggan fuzzy FMEA. Peringkat pertama yaitu terjadi pada mode kegagalan paku menonjol dengan nilai FRPN sebesar 282. Pada urutan kedua terjadi pada mode kegagalan permukaan tidak rata dengan nilai FRPN sebesar 112. Dan pada urutan kegita terjadi pada mode kegagalan berserabut dengan nilai FRPN 98.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1991 PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN PRESS BATANG TEBU DEMI MENINGKATKAN KEHANDALAN MESIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PT. MADU BARU PS/PG MADUKISMO YOGYAKARTA 2024-05-20T09:06:12+07:00 Ismayoga Nur Arisandhi ismayoganur@gmail.com <p>Mesin adalah alat yang digunakan untuk melakukan segala aktifitas produksi dalam sebuah perusahaan untuk memproduksi suatu produk. Sehingga mesin sangat penting untuk sebuah perusahaan. Kemampuan dan kehandalan mesin sangat berpengaruh terhadap proses aktivitas produksi yang dijalankan oleh perusahaan. Dan untuk menjaga performa dan kesehatan pada mesin produksi sangat penting sehingga dapat mencegah penurunan laju aktivitas produksi. Pada penelitian ini melakukan kegiatan maintenance dengan menggunakan metode <em>Reability Centered Maintenance</em> (RCM) sehingga mengharapkan dapat memberi estimasi waktu perawatan preventive dan menentukan batas waktu beroperasinya mesin sehingga kehandalan mesin dapat terjaga. Hasil dari identifikasi kerusakan mesin didapatkan komponen kritis yaitu pistonndan pipa hidrolik di mesin presssG-3-25 dengan total kerusakan 23 kali. Komponen kritis pada mesin press G-3-25 adalah piston dengan distribusi <em>weibull </em>mendapatkan nilai MTTF 78,5242 hari dengan nilai kehandalan 37% dan nilai MTTR 47,578 hari dengan nilai kehandalan 55%. Pada komponen kritis pipa hidrolik dengan distribusi lognormal mendapatkan nilai MTTF 344,86 hari dengan nilai kehandalan 21% dan nilai MTTR 159,798 hari dengan nilai kehandalan 84%. Setelah dilakukan penjadwalan ulang terhadap waktu perbaikan mendapat penurunan waktu<em> breakdown</em> sebelum adanya preventif. Dengan usulan perawatan menggunakan metode RCM dapat meningkatkan kehandalan komponen dan dapat mengurangi waktu<em> breakdown</em> kerusakan mesin dalam sebuah perusahaan yang difokuskan.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1992 IDENTIFIKASI KUALITAS CACAT PRODUK PADA TEGEL KUNCI DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA DAN TEORIYA REHENIYA IZOBREATATELSKIKH ZADACT (TRIZ) DI PT MATTA INDONESIA 2024-05-20T09:07:47+07:00 Madana Primasiwi Nevada madananevada@gmail.com <p>Perkembangan era industrialisasi saat ini menciptakan persaingan yang mengakibatkan permasalahan sosial, ekonomi, dan teknologi. PT Matta Indonesia menghadapi kendala dalam mengendalikan kecacatan produk yang mempengaruhi biaya produksi. Beberapa jenis kecacatan, seperti gelembung, nyacing, gumpil, flek, nendang, blobor, dan tambalan &nbsp;disebabkan oleh faktor manusia, mesin, dan material. Penelitian ini menggunakan metode Lean Six Sigma dan Teoriya Resheniya Izobreatatelskikh Zadath (TRIZ) untuk meminimalisasi kecacatan produk. Langkah perbaikan melibatkan identifikasi masalah dengan matriks kontradiksi TRIZ dan penerapan Lean Six Sigma, terutama dengan pendekatan Value Stream Mapping (VSM). Analisis data cacat pada periode Januari-Desember 2022 mengungkapkan faktor-faktor penyebab, seperti manusia, bahan baku, metode, mesin, dan lingkungan. TRIZ &nbsp;dapat diintegrasikan pada tahap analisis untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan. Hasil analisis menunjukkan jumlah cacat untuk setiap jenis, dengan pengaruh faktor-faktor tertentu. Penerapan TRIZ diharapkan dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan serta menghasilkan ide kreatif dan inovatif untuk strategi bisnis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan produk dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi produk cacat di PT Matta Indonesia.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1993 ANALISIS PEMBOROSAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PT HOMEWARE INTERNASIONAL INDONESIA 2024-05-20T09:09:48+07:00 Muhamad Aris Setiawan aris.setiawan5893@gmail.com Emmy Nurhayati aris.setiawan5893@gmail.com Kusmendar aris.setiawan5893@gmail.com <p>Persaingan antar bisnis semakin panas dari sebelumnya di dunia industri modern. Permintaan yang meningkat membuat perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk untuk meminimalisir pemborosan yang terjadi sehingga aliran produksi menjadi lebih optimal. Pada proses produksi PT Homeware Internasional Indonesia masih ditemukan beberapa waste. Untuk mengurangi waste yang terjadi digunakan pendekatan lean manufacturing dengan metode Value Stream Mapping (VSM) dan analisis Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengurangi waste dalam lini produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemborosan, menemukan penyebabnya, dan memberikan rekomendasi perbaikan. Proses identifikasi waste dimulai dengan current state mapping, diikuti oleh analisis waste dan analisis penyebab menggunakan metode FMEA. Hasilnya akan digunakan untuk memberikan prioritas pada usulan perbaikan di PT Homeware Internasional Indonesia. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan hasil processes cycle efficiency pada current state mapping sebesar 94,33% dengan waktu waktu produksi sebesar 1.517,92 menit. Terdapat 2 aktivitas NVA yaitu rework dan menunggu pekerja gudang bahan baku dengan total waktu sebesar 38,405 menit. Sesudah dilakukan perbaikan nilai processes cycle efficiency pada future state mapping sebesar 95,89% dengan total waktu produksi sebesar 1.177,12 menit. Rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait dengan nilai RPN tertinggi pada waste yang teridentifikasi adalah dengan switching tenaga kerja, melakukan briefing terhadap tenaga kerja sebelum bekerja, dan menghilangkan proses yang tidak diperlukan.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1994 ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI SARUNG TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOODIE YOUNG DAN KILBRIDGE WESTERN DI CV ISTANA GLOVES YOGYAKARTA 2024-05-20T09:12:11+07:00 Anton Wijanarko anton.wijanarko0302@gmail.com <p>CV Istana Gloves Yogyakarta (IGY) bergerak dibidang industri sarung tangan yang ada di Yogyakarta, yang terletak di Jl. Prambanan, Piyungan, Jlatren, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Permasalahan di CV IGY adalah terdapat penumpukan pada bagian proses produksi dan terdapat selisih waktu siklus yang cukup besar antar stasiun kerja dengan selisih waktu 553 detik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lintasan produksi di CV IGY. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode <em>Moodie Young</em> dan <em>Kilbridge Western </em>untuk perbaikan keseimbangan lintasan produksi. Serta menggunakan aplikasi <em>Promodel</em> untuk menggambarkan aliran proses produksi sarung tangan.Hasil perbandingan kondisi awal didapatkan dianalisis nilai <em>line efficiency</em> sebesar 30%, nilai <em>balance delay</em> sebesar 70% dan nilai <em>smoothing index</em> sebesar 26,41. Setelah dianalisis dengan metode <em>Moodie Young</em>, <em>line efficiency </em>meningkat sebesar 57%, nilai <em>balance delay</em> menurun sebesar 56% dan nilai <em>smoothing index</em> menurun sebesar 77%, sedangkan pada metode <em>Kilbridge western</em>, nilai <em>line efficiency </em>meningkat sebesar 50%, nilai <em>balance delay</em> menurun sebesar 43% dan nilai <em>smoothing index</em> menurun sebesar 55%. Metode yang paling efektif adalah metode <em>Moodie Young</em> karena dapat meningkatkan nilai <em>line efficiency </em>menjadi 69%, dapat menurun nilai <em>balance delay</em> menjadi 31% dan nilai <em>smoothing</em><em> index</em> terkecil yaitu sebesar 6,13.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1995 PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PEKERJA PADA AREA KERJA DI CV UPOYO MANDIRI SEJAHTERA 2024-05-20T09:14:06+07:00 Hilman Haekal hilmanhaekal16@gmail.com V Reza Bayu Kurniawan hilmanhaekal16@gmail.com Kusmendar hilmanhaekal16@gmail.com <p>CV Upoyo Mandiri Sejahtera adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak disektor pertambangan, yaitu pengolahan pemurnian <em>Stone crusher</em> di Jl. Kalasan-Pakem, Rogobangsan, Kel, Kiyudan, Selomartani, Kalasan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengukuran kebisingan awal dengan menggunakan <em>Sound Level Meter</em> <em>(Smartphone)</em> memperoleh hasil 86,8 dB yang artinya melebihi nilai ambang&nbsp; batas dalam kondisi mesin <em>Stone Crusher</em> bekerja. Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pertanyaan seputar kelelahan kerja kepada karyawan, Pemilihan metode Regresi Linear dan Uji Korelasi merupakan pemilihan metode yang digunakan untuk mengamati hubungan antara variabel terikat (Kelelahan kerja) dan variabel bebas (kebisingan), dan uji korelasi digunakan untuk mengetehaui berapa besar korelasi antara dua variabel terikat (kelelahan kerja) terhadap variabel bebas (kebisingan). Hasil uji regresi (a) 0,4971 dan (b) 0,0172 maka persamaan regresi Y=0,4971+0,0172X yang artinya persamaan regresinya positif. Hasil uji korelasi r 0,3059 dengan nilai rentang 0,21-0,40 artinya korelasi lemah. Hasil determinasi R 0,0612 = 6,13% yang pengaruhnya sebesar 6,13% sedangkan sisa nya dipengaruhi faktor lain. Diagram Scatter menggambarkan garis linear keatas yang artinya pola linear positif, semakin tinggi nilai kebisingan maka semakin tinggi juga nilai kelelhan kerja hasil dari <em>Ouput</em> ANOVA nilai p-value sebesar 0,10 &lt; a = 0,3610. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka H0 ditolak dan Ha diterina, artinya bahwa ada pengaruh kebisingan terhadap kelelahan kerja. Usulan perbaikan diberikan berdasarkan penyebab dari kelelahan pekerja yang dialami dengan memberikan prosedur aturan kerja, durasi kerja, dan tanda bahaya pada area kerja dan memberikan APD seperti <em>Ear Muff</em> dan <em>Ear Plug</em>.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1996 PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN CPOF, BOLA, DAN RPA DI PT MATTA INDONESIA 2024-05-20T09:16:29+07:00 Nur Yudhanto nur.yudhanto@gmail.com <p>Seiring perkembangan zaman, perusahaan semakin dihadapkan pada persaingan yang beragam. Sebagai perusahaan pelopor dalam industri tegel di Indonesia menjadi tuntutan bagi PT. Matta Indonesia dalam mempertahankan produk dan eksistensinya dari berbagai macam pesaing industri tegel. Perusahaan seringkali dihadapkan oleh berbagai masalah, seperti dalam memenuhi waktu peneyelesian sering tejadi keterlambatan yang mempertimbangkan antrian pesanan dimana hal tersebut sangat ketergantungan dengan kapasitas produksi yang ada<em>. </em>Merencanakan kapasitas yang efektif merupakan suatu keberhasilan dalam pengendalian perusahaan manufaktur agar dapat memenuhi produksi sesuai dengan waktu yang ditetapkan<em>. </em>Dalam menentukan waktu penyelesaian pesanan, perusahaan membutuhkan perencanaan kapasitas produksi. Dalam studi ini, perencanaan kapasitas produksi dilakukan peramalan (<em>forecasting)</em> berdasarkan data dan garfik permintaan yang ada di data masalalu untuk mengetahui permintaan yang akan mendatang, untuk mengukur kapasitas produksi menggunkan metode <em>Rough Cut Capacity Planning</em> (RCCP) dengan pendekatan CPOF, BOLA dan RPA untuk mengukur kapasitas produksi yang di butuhkan dan kapasitas produksi yang tersedia. Hasilnya dari peramalan data masalalu didapat <em>forcasting </em>dengan metode <em>regresi linier </em>untuk 12 bulan kedepan. Hasil peramalan dan didapat Jadwal Induk Produksi (m2) bualan November 2023-Oktober 2024 dengan total adalah 2101, 2189, 2276, 2364, 2451, 2539, 2626, 2713, 2801, 2888, 2976, 3063. Pada pengukuran kapasitas CPOF yaitu Kapasitas yang dibutuhkan pada setiap staiun kerja sebesar: 17471,127390, 1048240, 25157768, 7279 sedangkan kaasitas yang tersedia&nbsp; 36692, 35073, 34794, 34700, 106340. BOLA kapasitas yang dibutuhkan dalam 12 periode kedepan sebesar: 38030823, 39613973, 41197124, 42780274, 44363424, 45946575, 47529725, 49112876, 50696026, 52279177, 53862327, 55445477. sedangkan kapasitas yaanag tersedia sebesar: 178319, 178319, 186424, 170213, 170213, 178319,186424, 162108, 186424, 178319, 170213, 186424. RPA di peroleh hasil: 4266938, 4444509, 4622080, 4799651, 4977221, 5154792, 5332363, 5509934, 5687505, 5865076, 6042647, 6220218 dimana angka tersebut menunjukan angka waktu yang sangat tinggi dengan adanya lead time. Metode yang paling tepat dalam mengukur kapasitas produksi pada penelitian ini adalah metode BOLA pada setasiun kerja Material sudah mencukupi kebutuhan kapasitas produksi, satasiun kerja PerCetakan masih belum memnuhi kapasitas yang dibutuhkan, pada stasiun kerja perendaman juga belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan, pada bagian stasiun kerja pengeringan juga belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan, pada bagainn QC+Packing sudah memenuhi kapasitas yang dibutuhkan.</p> 2024-05-20T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1966 ANALISIS BENDA UJI RUMAH BAJA DENGAN HITUNGAN MANUAL 2024-05-16T10:09:09+07:00 Mardiana Dabuk ft@ustjogja.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis benda uji rumah baja dengan menggunakan hitungan manual. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber data primer, yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner, dan sumber data sekunder, yang mencakup referensi dan studi literatur untuk memperkuat konsep penelitian. Teknik pengumpulan data melibatkan studi literatur, observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Metode pengujian dilakukan dengan menggunakan Destructive Test (DT) untuk menguji logam dengan menimbulkan kerusakan, Non Destructive Test (NDT) untuk pengujian tanpa merusak benda uji, dan Metallography untuk pemeriksaan komposisi kimia, unsur-unsur, dan struktur logam. Langkah pengujian mencakup uji normalitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda. Analisis data melibatkan uji normalitas, uji asumsi klasik seperti uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Selain itu, dilakukan uji hipotesis dengan regresi linear berganda, uji F, uji R Square, uji T, dan uji signifikansi. Hasil penelitian ini mencakup struktur bangunan tujuan penelitian, analisis pembebanan, perencanaan pendahuluan, perencanaan elemen struktur seperti pelat lantai, balok, dan kolom, serta perencanaan sambungan dan fondasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman analisis struktur rumah baja dan metode pengujian yang relevan.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1967 PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE 2024-05-16T10:10:54+07:00 Dika Surya Fadila dikalpb@gmail.com Dewi Sulistyorini dewi.sulistyorini@ustjogja.ac.id Detha Sekar Langit Wahyu Gutama detha.gutama@ustjogja.ac.id <p>Infrsatruktur jalan memegang peranan penting untuk mobilitas penduduk serta pergerakan Ekonomi Nasional, sebagian besar Jalan di Indonesia dibangun menggunakan jenis perkeran lentur dimana menggunakan campuran beraspal dalam konstruksinya. Aspal merupakan bahan pengikat utama, Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) terletak paling atas fungsinya sebagai lapisan yang menahan beban lalu lintas secara langsung dan sebagai lapis aus yang melindungi lapisan perkerasan bawah. Campuran AC-WC harus awet dan mampu memberikan kenyamanan terhadap roda kendaraan. Perubahan iklim dan beban lalulintas dapat mempengaruhi kinerja campuran AC-WC. Banyaknya limbah plastik Low Density Polyethelene (LDPE) yang belum dimafaatkan secara optimal, sehingga diperlukan inovasi untuk pembuatan campuran AC-WC yaitu dengan penambahan plastik LDPE. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai karakteristik Marshall untuk mencari Kadar Aspal Optimum (KAO) dan mengetahui pengaruh penambahan plastik LDPE pada campuran AC-WC. Penelitian menggukan metode eksperimen di laboratorium dengan pembuatan 15 buah benda uji berdasarkan variasi persentase 1,5%, 3%, 4,5%, 6% dan 7,5% plastik LDPE yang ditambahkan pada berat Aspal. Hasil penelitian mendapatkan nilai KAO sebesar 4,5% untuk nilai karakteristik Marshall pada nilai Density, VMA, VFB, stability, flow dan MQ persentase 1,5%, 3%, 4,5%, 6% dan 7,5% memenuhi spesifikasi sedangkan pada nilai VIM pada persentase 1,5% yang tidak memenuhi spesifikasi untuk persentase 3%, 4,5%, 6% dan 7,5% memenuhi spesifikasi dan pengaruh penambahan plastik dapat meningkatkan nilai stabilitas pada campuran aspal AC-WC.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1968 ANALISIS TUNDAAN DAN PELUANG ANTRIAN SIMPANG TAK BERSINYAL DI RUAS JALAN WAEMEDU DAN JALAN MAWAR LABUAN BAJO DENGAN METODE PEDOMAN KAPASITAS JALAN INDONESIA 2023 2024-05-16T10:14:02+07:00 Anastasia Elennora Mbaling anastasianora19@gmail.com Widarto Sutrisno anastasianora19@gmail.com Detha Sekar Langit Wahyu Gutama detha.gutama@ustjogja.ac.id <p>Simpang tak bersinyal adalah tempat pertemuan atau persilangan antara dua jalur jalan atau lebih, yang tidak dilengkapi dengan pengaturan lampu lalu lintas. Di simpang ini, arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki diatur oleh aturan prioritas, rambu lalu lintas, atau tanda-tanda lainnya, tanpa adanya lampu pengatur untuk mengendalikan aliran kendaraan. Pada setiap persimpangan, terjadi pergerakan lalu lintas yang berkelanjutan dan saling bersilangan, menciptakan konflik yang memerlukan pengaturan pergerakan. Pertemuan antara ruas jalan Waemedu dan jalan Mawar membentuk simpang tak bersinyal, dikenal sebagai simpang Wae Bo dengan tipe 422. Simpang ini merupakan bagian dari jalan kabupaten yang menghubungkan atau menuju pusat kota Labuan Bajo. Pada jam-jam tertentu, simpang ini sering mengalami tundaan dan antrian kendaraan karena daerah sekitarnya termasuk dalam kawasan pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan pendidikan, sehingga arus lalu lintasnya cukup ramai. Penelitian&nbsp; dilakukan selama tiga hari dalam satu minggu, yakni pada hari Senin, Sabtu, dan Minggu. Pengambilan data direncanakan pada jam-jam sibuk, dengan rentang waktu pagi mulai pukul 06.30-10.00 WITA, siang mulai pukul 11.00-14.30 WITA, dan sore mulai pukul 15.30-19.00 WITA dengan bantuan alat pengamatan yaitu CCTV. Data lalu lintas yang diperoleh dari rekaman cctv diolah dan selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan Pedoman kapasitas Jalan Indonesia 2023. Berdasarakan hasil analisis terhadap tundaan dan peluang antrian diperoleh lamanya waktu antrian pada simpang adalah 12,6 det/SMP dan besaran nilai tundaan pada simpang adalah 16,98% - 35,22%..</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1969 ANALISIS KUAT GESER BALOK BAMBU LAMINASI DENGAN METODE INCISING PADA TEKANAN KEMPA 2,5 MPA 2024-05-16T10:16:32+07:00 Iskandar Yasin septiwahyu834@gmail.com Dewi Sulistyorini septiwahyu834@gmail.com Septi Wahyuning Tyas septiwahyu834@gmail.com Adib Ikhsan Setyawan septiwahyu834@gmail.com Rahma Novita Priutami septiwahyu834@gmail.com <p>Bambu laminasi adalah pemrosesan bambu dengan teknik menggabungkan lamina bambu guna mendapatkan bentuk dan kekuatan yang sesuai untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Dalam penelitian ini menggunakan bahan baku bambu dendrocalamus asper. Untuk mengatasi gelincir horizontal bambu lamina yang menyebabkan gagal geser dilakukan metode incising, yaitu dengan melubangi lamina bidang rekat dengan diameter, kedalaman dan interval jarak yang sudah ditentukan. Setelah itu dimasukkan lem polivynil acetate (PVAc) di lubang tersebut. Untuk sampel uji sifat fisik dan mekanik didasarkan pada ketentuan ISO 2004 dan ASTM D143-2008. Bambu dilakukan uji fisik untuk memperoleh data fisik kadar air dan berat jenis. Untuk pengujian mekanik bambu yaitu uji kuat geser. Pengujian dilakukan dengan beberapa sampel yaitu balok tanpa incising, balok incising 4x4, 6x6, dan 8x8 dengan ukuran diameter incising 0,5 mm dan kedalaman incising 0,5 mm. Untuk data fisik berat jenis rata-rata yaitu 10015,67 N/m<sup>3</sup>. Hasil dari pengujian kuat geser menunjukkan balok bambu laminasi dengan perlakuan metode incising menghasilkan nilai kuat geser lebih besar dari balok laminasi referensi.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1970 ANALISIS KUAT GESER BALOK BAMBU LAMINASI DENGAN METODE INCISING PADA TEKANAN KEMPA 2 MPA 2024-05-16T10:20:25+07:00 Iskandar Yasin monicagraciegesi@gmail.com Dewi Sulistyorini monicagraciegesi@gmail.com Monica Gracia Maharani Pati Kaka Gesior monicagraciegesi@gmail.com Fifi Anggraini monicagraciegesi@gmail.com Muhamad Baini Ilhami monicagraciegesi@gmail.com <p>Bambu dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan perlu dilakukan modifikasi. Salah satunya adalah bambu laminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, mekanik, dan tegangan geser balok bambu laminasi dengan metode incising pada tekanan kempa 2 Mpa. Sampel uji awal untuk pengujian sifat fisik bambu terdiri dari kadar air dan berat jenis, sedangkan pengujian mekanik bambu terdiri dari kuat geser yang didasarkan standard ISO 2004 dan ASTM D143-2008. Data fisik masing-masing balok uji bambu laminasi tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata 14,556%. Kadar air balok uji tanpa incising tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata yaitu 15,000%. Pengujian balok bambu incising 4 x 4 memiliki kadar air rata-rata 14,333%, balok incising 6 x 6 memiliki kadar air rata-rata 14,890% dan balok incising 8 x 8 memiliki kadar air rata-rata 14,000%. Berat volume pengujian tanpa incising terdapat rata- rata 9,773 N/m3. Berat volume pengujian balok incising 4 x 4 diperoleh rata-rata 11,321 N/m3, balok incising 6 x 6 diperoleh berat volume dengan rata-rata 10,32 N/m3 dan balok incising 8 x 8 diperoleh berat volume dengan hasil rata-rata N/m3. Perhitungan tegangan geser balok bambu laminasi tekanan kempa 2 MPa memiliki rata-rata 9,36 MPa. Tegangan geser balok uji tanpa incising tekanan kempa 2 MPa memiliki rata- rata 7,47 MPa. Pengujian tegangan geser balok incising 4 x 4 memiliki rata-rata 11,76 Mpa, tegangan geser balok incising 6 x 6 memiliki rata-rata 9,24 Mpa dan tegangan geser pada balok incising 8 x 8 memiliki rata- rata 8,97 MPa.</p> 2024-05-16T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1976 ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT 2024-05-17T09:52:27+07:00 Virgilius Briano Tarung brianotarung67@gmail.com <p>Produktivitas pekerja menentukan keberhasilan pelaksanaan jadwal proyek konstruksi, karena berdampak kepada kesesuaian antara perencanaan jadwal konstruksi dengan progres pekerjaan di lapangan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa produktivitas pekerja pada pekerjaan struktur beton bertulang dan mencari faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Gedung Parkir RS. Sardjito. Perhitungan produktivitas dilakukan dengan metode Time study. Metode time study adalah metode pengukuran produktivitas tenaga kerja dilapangan dengan cara menentukan standrt time suatu pekerjaan. Standrt time diperoleh dari pengamatan. Pada pengamatan akan diukur nilai basic time, digunakan untuk menghitung nilai produktivitas. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai produktivitas Pekerjaan bekisting kolom 54,88 m2/OH, Pekerjaan bekisting balok 20,42 m2/OH, pekerjaan bekisting pelat 55,10 m2/OH.Pekerjaan penulangan kolom 1000,22 kg/OH, Pekerjaan tulangan balok 419,794 kh/OH, pekerjaan penulangan plat 54,37 kg/OH. Pekerjaan pengecoran kolom 116,84 kg/OH, pekerjaan balok 819,10 kg/OH, pekerjaan plat 550,22 kg/OH.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1977 PERBANDINGAN RAB DINDING MENGGUNAKAN BATA RINGAN DAN BATA MERAH 2024-05-17T09:57:19+07:00 Abner Iba ibaabner@gmail.com <p>Perkembangan material bahan bangunan semakin maju seiring dengan tuntutan kebutuhan dalam mencapai biaya, waktu, mutu yang paling efektif dan efisien. Munculnya teknologi bata ringan sebagai material dinding, cukup memberikan dampak positif bagi masyarakat pada umumnya dan dunia konstruksi khususnya. Penentuan keputusan pada sebuah proyek mengenai bahan mana yang akan dipakai, akan memiliki dampak yang cukup besar pada perencanaan jadwal dan biaya proyek. time study adalah teknik pengukuran dengan cara pengumpulan data berdasarkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Proses pengerjaan dari metode ini sangat sederhana. Seorang peneliti hanya perlu mengukur lamanya waktu kerja dari seorang pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan kemudian mencatatnya, begitu juga untuk pekerjaan selanjutnya hingga didapat data yang dijadikan sebagai waktu standar. Berdasarkan dari data yang diperoleh dari lokasi proyek yang berupa data gambar, data survey dan berdasarkan dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan biaya total untuk pekerjaan pasangan dinding bata merah di tambahkan dengan biaya plesteran adalah sebesar Rp. 428.342.615,90 dan biaya total dari pekerjaan pasangan batu bata ringan di tambahkan dengan biaya plesteran adalah sebesar Rp. 488.300.679,94. Dan selisih biaya dari kedua pekerjaan tersebut adalah Rp. 59.958.064,04.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1978 UJI KUAT TEKAN BETON AGREGAT KASAR LIMBAH PECAHAN GENTENG DENGAN MUTU BETON K-225 2024-05-17T09:59:15+07:00 Awaludin Wiyono awaludinwiyono1912@gmail.com Widarto Sutrisno awaludinwiyono1912@gmail.com Dewi Sulistyorini awaludinwiyono1912@gmail.com <p>Penelitian beton dengan agregat kasar yang di ganti menggunakan limbah pecahan genteng pada campuran beton masih belum banyak di lakukan, pada dasarnya limbah pecahan genteng sudah dimanfaatkan dalam beberapa pengelolaan antara lain untuk lapisan pondasi, pengurukan, jalur pejalan kaki ditaman, dan lain-lain. Masuknya masa penyamarataan pembangunan diseluruh wilayah, yang mengakibatkan banyakdnya penggunaan bahan campuran beton, dikarenakan bahan baku yang mudah dicari dan pembuatan beton yang terbilang cukup mudah. Melihat dari penjelasan di atas oleh karena itu diperlukan pemanfaatan limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini pembuatan benda uji di cetak menggunakan silinder baja ukuran 150mm x 300mm, dengan variasi perendaman beton menggunakan air sungai, laut, dan air tanah, masing-masing jenis air perendaman 3 sampel beton dengan umur beton yaitu 7 hari, 14 hari, dan 21 hari untuk pengujian kuat tekan beton. Pada campuran mutu beton 25 Mpa. Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal pada umur 21 hari tanpa pengganti agregat kasar didapat kuat tekan beton sebesar 20,6 kg/cm2.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1979 RE-DESAIN GEDUNG GUESTHOUSE 4 LANTAI DI JAKARTA 2024-05-17T10:02:02+07:00 Heru Setiono heruset2@gmail.com <p>Redesain merupakan proses mengubah atau memodifikasi sebuah bangunan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan baru atau efisiensi. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang pesat. Dalam hal ini guest house tentunya semakin banyak dibutuhkan sebagai alternatif akomodasi untuk wisatawan yang singgah di Jakarta. Dengan dilakukannya redesain pada gedung ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap pembangunan di Jakarta, memenuhi permintaan pembangunan yang terus meningkat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan konsep pembangunan menjadi lebih efisien. Penelitian ini dimodelkan dengan software ETABS, selanjutnya dilakukan perhitungan struktur dan analisis bangunan. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai gaya geser dasar arah x daan y sebesar 452,35274 KN. Nilai pembebanan beban mati (dead load) sebesar 1,76 kN/m2 dan beban hidup (live load) sebesar 1,92 kN/m2 berdasarkan SNI 1727-2020. Untuk gaya geser dasar (base shear) Vrs Ex 1,000069 dan Vrs Ey 1,000072. Nilai partisipasi massa sudah melebisi 95% yaitu 99% berdasarkan aturan SNI 1726-2019 sudah aman. Simpangan antar lantai sudah sesuai SNI 1726-2019 karena simpangan antar lantai lebih kecil dari simpangan antar lantai deisain (Δ &lt; Δ ijin). Dimensi balok baja paling ekonomis yang dapat menahan momen kapasitas nominal dengan beban terfaktor pada gedung guest house 4 lantai di Jakarta adalah WF 300, WF 250, WF 200, WF 150. Dimensi kolom baja paling ekonomis yang dapat menahan momen rencana x,y dan gaya aksial pada gedung guest house 4 lantai di Jakarta adalah HBEAM 300, HBEAM 250.</p> 2024-05-17T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1997 UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT KASAR 2024-05-21T08:50:15+07:00 Dimas Langga Chandra kafen27@gmail.com Widarto Sutrisno kafen27@gmail.com Arifendi kafen27@gmail.com <p>Penelitian ini meneliti tentang uji kuat tekan beton menggunakan limbah beton sebagai agregat kasar, membuat benda uji berupa beton berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm, melakukan perendaman (curing) beton selama 7 hari dan 28 hari. Dengan bahan atau material yang digunakan berupa semen gresik, agregat kasar yang digunakan berupa pecahan limbah beton yang sudah di saring dengan ukuran 2-3 cm dan 3-4 cm. Tujuan penelitian adalah untuk memanfaatkan kembali limbah beton sebagai agregat kasar dengan menguji kuat tekan betonnya. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton menggunakan limbah beton sebagai agregat kasar pada umur 7 hari adalah 13,02 Mpa dan hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari adalah 21,53. Sedangkan hasil pengujian kuat tekan beton normal pada umur 7 hari adalah 11,10 Mpa dan hasil pengujian kuat tekan beton normal pada umur 28 hari adalah 17,72 Mpa. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton, beton menggunakan limbah beton sebagai agregat kasar tedapat lebih besar kuat tekan dan dibandingkan dengan kuat tekan beton normal.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1998 ANALISIS BEBAN GEMPA DENGAN METODE STATIK EKIUVALEN BERDASARKAN SNI 1726-2019 (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Ruang Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia In, Yogyakarta) 2024-05-21T08:52:45+07:00 Dimas Langga Chandra Galuh inizudd24@gmail.com M. Afif Shulhan inizudd24@gmail.com Mohammad Afif Izzuddin inizudd24@gmail.com <p>Pembangunan gedung bertingkat di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, dalam prosesnya, konstruksi gedung bertingkat melalui proses perencanaan, pada proses perencanaan ini suatu gedung direncanakan sesuai dengan standar keamanan agar Gedung dapat berdiri dengan kokoh. Letak Indonesia yang berada diwilayah ring of fire menyebabkan seluruh struktur Gedung harus memenuhi syarat desain yang terdapat pada SNI 1726 yang mengatur tentang struktur gedung dari aspek ketahanan gempa. Edisi terbaru dari SNI 1726 adalah SNI 1726 - 2019. Seluruh perencanaan gedung yang ada di Indonesia harus memenuhi syarat dari standar tersebut. Peneilitian ini dilakukan menggunakan aplikasi Etabs dan Microsoft Exel untuk mengolah data yang diperoleh dari kontraktor. Penelitian dilakukan untuk mencari Simpangan antar lantai dan pengaruh terhadap P-Delta apakah memenuhi syarat dari SNI 1726 - 2019. [4]Berdasarkan penelitian, Gedung Ruang Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia In, Yogyakarta k termasuk kepada sistem Ganda dengan Rangka Pemikul Momen Khusus (Sistem Pemukul Momen menggunakan Kolom Balok dan Shearwall) dan memperoleh arah X 99.98 %, statik arah Y 99.97 % sehingga memnuhi syarat. Perencanan struktur Gedung Ruang Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia In, Yogyakarta k direncanakan diawali dengan permodelan struktur, input dimensi struktur, input beban, perhitungan beban gempa, input beban gempa, menentukan simpangan antar lantai, dan kontrol pengaruh terhadap P-Delta. Berdasarkan Analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa permodelan struktur Gedung Ruang Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia In, Yogyakarta sudah sesuai dengan SNI dikarenakan simpangan antar lantai lebih kecil dari pada simpangan antar lantai desain ( Δ &lt; Δ ijin ).</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/1999 KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN SUBTITUSI AGREGAT KASAR LIMBAH PECAHAN GENTENG DENGAN PERSENTASE 0% 15% 45% 75% 2024-05-21T08:55:22+07:00 Rivan Bima Risqiantok bimarivan@gmail.com Dewi Sulistyorini bimarivan@gmail.com M. Afif Shulhan bimarivan@gmail.com <p>Beton adalah campuran dari semen Portland atau semen hidrolik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton berpori yang dikenal sebagai pervious concrete atau porous concrete merupakan jenis beton yang berpori atau berongga pada bagian strukturnya, sehingga mengakibatkan kemungkinan terjadinya aliran cairan melalui celah yang terdapat pada beton. Pecahan genteng adalah sisa dari proses produksi genteng atau genteng yang cacat pada saat proses pembuatannya sehingga tidak dapat di gunakan kembali. Untuk saat ini pemanfaatan limbah pecahan genteng masih kurang efektif sehingga diperlukan adanya penelitian yang dapat meningkatkan pemanfaatan pecahan genteng khususnya sebagai agregat kasar dalam campuran beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium . Benda uji terdiri dari beton porous dengan subtitusi limbah pecahan genteng dengan persentase 0% 15% 45% 75% dengan jumlah total benda uji sebanyak 12. Setiap variasi persentase limbah pecahan genteng dibuat 3 benda uji yang berupa silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. uji porositas beton dan kuat tekan beton di lakukan saat umur beton 28 hari.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2000 ANALISIS KINERJA STRUKTUR RUMAH SWADAYA MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH AKIBAT BEBAN GEMPA DI DESA PITU SUNGGU KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN 2024-05-21T08:58:49+07:00 Muhammad Khairul 123khairulmuhammad321@gmail.com Widarto Sutrisno 123khairulmuhammad321@gmail.com Dimas Langga Chandra Galuh 123khairulmuhammad321@gmail.com <p>Rumah adalah salah satu kebutuhan utama yang dipergunakan oleh seluruh orang di belahan bumi sebagai tempat berlindung, namun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Pitu Sunggu yang cenderung dalam membangun rumah tanpa memperhatikan standar rumah layak huni karena mengalami krisis kemiskinan dan stunting. Hal ini perlu perhatian khusus terhadap pembangunan rumah rumah layak huni agar memperhitungkan ketahanan struktur, mengingat potensi bencana gempa di wilayah Sulawesi. Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko kerusakan, diperlukan analisis level kinerja struktur pada rumah hunian untuk mengetahui kekuatan struktur rumah. Metode pada penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan berbagai data dan informasi secara observasi, interview, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian menunjukkan perpindahan rumah pak Tunggari sebesar 24.9 mm ke arah X dan 19.4 mm ke arah Y dengan level kinerja Immediate occupancy. Perpindahan rumah pak Anwar sebesar 54.2 mm ke arah X dan 42.1 mm ke arah Y dengan level kinerja damage control. Perpindahan rumah pak Musriadi sebesar 72.7 mm ke arah X dan 50.6 mm ke arah Y dengan level kinerja damage control. Serta Perpindahan rumah Ibu Memang sebesar 57.2 mm ke arah X dan 47.7 mm ke arah Y dengan level kinerja damage control.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2001 PENGARUH TAHANAN LATERAL TERHADAP KUAT TEKAN LAMINA BAMBU 2024-05-21T09:02:21+07:00 Iskandar Yasin adeliaplaystore8@gmail.com Dewi Sulistyorini adeliaplaystore8@gmail.com Adelia Yulantri adeliaplaystore8@gmail.com Amalia Dewi Utami adeliaplaystore8@gmail.com Arief Setiyo Nugroho adeliaplaystore8@gmail.com <p>Indonesia sebagai salah satu negara tropis di dunia yang memiliki sumber daya bambu yang cukup potensial. Sumber daya bambu tersebut harus ditingkatkan pemanfaatannya, bambu dapat digunakan sebagai bahan alternatif kayu dengan memanfaatkannya menjadi produk lamina atau lebih dikenal dengan nama bambu laminasi. Bambu lamina adalah suatu produk yang dibuat dari beberapa bilah bambu yang direkatkan dengan arah serat sejajar. Perekatan dilakukan ke arah lebar (horizontal) dan ke arah tebal (vertikal). Hasil perekatan tersebut dapat berupa papan atau balok tergantung dari ukuran tebal dan lebarnya. Sebagai bahan subsitusi kayu, bambu harus memiliki dimensi tebal, lebar dan panjang seperti papan atau balok kayu. Analisis tahanan lateral beberapa alat sambung telah diusulkan Europen Yield Model (EYM) tahun 1949. Tahanan lateral sejajar dan tegak lurus arah serat-serat dibutuhkan dalam merencanakan sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanika bahan dasar bambu, dengan jenis pengujian tegak lurus serat dengan cara tanpa dikempa dan dikempa pada tekanan 1,5 Mpa, 2 Mpa, 2,5 Mpa. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu petung. Pengujian sifat fisika dan mekanika didasarkan pada standar ISO 2004 dan ASTM D143-2008. Rata-rata kuat tekan tegak lurus serat yang diperoleh bambu dengan tekanan lateral (tanpa dikempa) adalah 23,52 Mpa. Rata- rata kuat tekan tegak lurus serat yang diperoleh bambu dengan tekanan lateral (1.5 Mpa) adalah 25,04 Mpa. Rata-rata kuat tekan tegak lurus serat yang diperoleh bambu dengan tekanan lateral (2 Mpa) adalah 27,38 Mpa. Rata-rata kuat tekan tegak lurus serat yang diperoleh bambu dengan tekanan lateral (2,5 Mpa) adalah 27,82 Mpa.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2002 PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA PADA BANGUNAN RUANG KELAS 2 LANTAI 2024-05-21T09:05:59+07:00 Subhan Kurniawan 2018013144Subhan@gmail.com <p>Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti alumunium dan plastik yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah konstruksi serta keinginan dari pemilik bangunan. Selain itu kusen juga mengambil bagian estetika suatu gedung, pada umumnya kusen yang dipakai adalah jenis kusen kayu, namun karena bahan kayu semakin langka dan membuat harganya semakin melambung maka kusen kayu beralih ke aluminium dan lainnya. Pada zaman sekarang mencari kayu dengan kualitas baik sangat susah, seperti kayu jati yang sudah langkah dan mahal, maka dalam pembuatan kusen sebaiknya memilih material yang tepat sehingga didapatkan material yang baik dan efisiensi dalam biaya.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2003 MENGHITUNG GAYA GESER DAN MOMEN JEMBATAN BETON BERTULANG T-GIRDER MENGGUNAKAN SNI 1725-2016 2024-05-21T09:07:48+07:00 M. Afif Shulhan gabrielmaneck14@gmail.com Dimas Langga Chandra Galuh gabrielmaneck14@gmail.com Gabriel Manek gabrielmaneck14@gmail.com <p>Sebuah struktur bangunan yang memiliki peran penting dalam mengatasi kesenjangan antara dua bagian jalan yang terhalang oleh berbagai rintangan seperti sungai, lembah, jalan kereta api, jalan tol, dan lain selbaganya dilkenal sebagai jembatan. Untuk perencanaan jembatan ini menggunakan jenis&nbsp; jembatan beton bertulang T-Girder dengan panjang bentang 31 meter dan lebar 7 meter. Perencanaan dimulai dengan pengumpulan data-data yang diperlukan seperti panjang dan lebar jembatan, lebar trotoar dan lainnya. Dasar perencanaan jembatan yang digunakan adalah Pembebanan untuk jembatan (SNI 1725-2016). Data-data perencanaan tersebut kemudian digunakan sebagai perencanaan awal penampang dan perhitungan pembebanan. Tahap perencanaan perhitungan pembebanan dilakukan dengan menghitung beban sendiri, beban mati, beban mati tambahan, pengaruh temperatur, gaya rem, beban gempa, beban angin, beban lajur, dan beban truk. Dari &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;hasil perhitungan pembebanan pada jembatan T-Girder berdasarkan SNI 1725-2016 diperoleh hasil untuk Beban Mati Struktural (MS) sebesar V<sub>MS </sub>= 753.400 kN dan M<sub>MS </sub>= 5838.850 kN/m, Beban Mati Utilitas (MA) sebesar VTB = 4.33 kN, MTB = 67.13 kN/m, Beban Lajur (TD) sebesar VTD = 308.79 kN, MTD = 2871.61 kN/m, Beban Truk (T) sebesar VTT = 196.24 kN, MTT = 2254.22 kN/m, Gaya Rem (TB) sebesar VTB = 4.33 kN, MTB = 67.13 kN/m, Beban Angin (EW) sebesar VEW = 11.479 kN, MEW = 88.961 kN/m, Beban Temperatur (ET) sebesar VET = 1.766 kN, MET = 54.754 kN/m, Beban Gempa (EQ) sebesar VEQ = 87.659 kN/m, MEQ = 679.359 kN/m dan Resume Bebannya sebesar MU = 17626 kN/m, Vu = 1358.45 kN/m.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2004 ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI BERDASARKAN DATA SONDIR/CPT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG 4 LANTAI (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Mal Pelayanan Publik Sleman) 2024-05-21T09:10:05+07:00 Fahriyana Nur Rachman fahrinoer77@gmail.com Zainul Faizien Haza fahrinoer77@gmail.com Dimas Langga Chandra Galuh fahrinoer77@gmail.com <p>Gedung Mal pelayanan Publik Sleman dibangun menggunakan fondasi tiang bor dengan diameter 80 cm. Dalam hal ini fondasi berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang bekerja diatasnya yang kemudian diteruskan ke lapisan tanah yang keras yang berada dibawahnya. Perencanaan fondasi harus dilakukan dengan teliti aga tercipta struktur bangunan yang aman. Struktur fondasi harus mampu mendukung beban maksimum sampai batas keamanan yang telah direncanakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai kapasitas daya dukung tiang dari data <em>Sondir/CPT</em> dengan menggunakan metode <em>Mayerhoff, Aoki &amp; De Alencar dan&nbsp; Schmertmann &amp; Nottingham</em>. Metode pengumpulan data adalah dengan malakukan observasi dan pengambilan data dari kontraktor pelaksana dan melakukan studi literatur. Hasil perhitungan daya dukung yang dilakukan daya dukung ultimit (Qu) fondasi tiang tunggal dengan metode Mayerhoff untuk fondasi Ø80 titik 1 (E-11) sebesar 532,13 ton, Ø80 titik 2 (J-8) sebesar 767,78 ton, dan Ø80 titik 3 (J-15) sebesar 605,24 ton. Daya dukung ultimit (Qu) fondasi tiang tunggal dengan metode Aoki &amp; De Alencar untuk fondasi Ø80 titik 1 (E-11) sebesar 235,17 ton, Ø80 titik 2 (J-8) sebesar 326,66 ton, dan Ø80 titik 3 (J-15) sebesar 201,27 ton.Daya dukung ultimit (Qu) fondasi tiang tunggal dengan metode Schmertmann &amp; Nottingham untuk fondasi Ø80 titik 1 (E-11) sebesar 587,53 ton, Ø80 titik 2 (J-8) sebesar 1088,25 ton, dan Ø80 titik 3 (J-15) sebesar 478,97 ton.</p> 2024-05-21T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2005 PENGARUH PERENDAMAN AIR LAUT DAN AIR TANAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON K200 2024-05-22T12:37:11+07:00 Dimas Langga Chandra Galuh ridhorahma2000@gmail.com M. Afif Shulhan ridhorahma2000@gmail.com Ridho Rahma Danti ridhorahma2000@gmail.com <p>Penelitian ini membuat benda uji berupa beton berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm menggunakan variasi perawatan perendaman air laut dan air tanah. Pengujian dilakukan umur 7 hari dan 28 hari. Jenis semen yang digunakan adalah semen gresik. Agregat yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat progo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis air yang digunakan dalam proses perawatan terhadap kuat tekannya. Berdasarkan hasil pengujian, kuat tekan beton pada umur 7 hari menggunakan air laut adalah 12,18 MPa dan 12,10 MPa, sedangkan perendaman air tanah adalah 11,69 MPa dan 10,51 MPa. Kuat tekan beton pada umur 28 hari menggunakan air laut adalah 16,19 MPa dan 18,03 MPa, sedangkan air tanah 18,45 MPa dan 16,98 MPa. Pengaruh jenis air perendaman beton dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton dengan perendaman air laut pada umur perendaman 7 hari lebih tinggi dibandingkan air tanah, sedangkan pada umur 28 hari perendaman air tanah lebih tinggi dari air laut. Sehingga semakin lama perendaman air laut akan berpengaruh dengan kuat tekan beton tersebut.</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2006 PERENCANAAN GEDUNG MENGGUNAKAN METODE STATIK EKUIVALEN PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (Studi kasus : “Konstruksi Fisik Pembangunan Gedung Parkir Sepeda Motor Bertingkat” Jl.Kesehatan, Sekip, Yogyakarta.) 2024-05-22T12:39:31+07:00 Theresia Maria Ina Jaji jelsimaking26@gmail.com <p>Statik ekuivalen merupakan metode perhitungan yang sudah disederhanakan dari beban gempa sebenarnya, dimana gaya inersia yang mempengaruhi struktur bangunan berupa massa akibat gempa disederhanakan menjadi gaya horizontal. Analisis statik ekuivalen hanya diperbolehkan untuk bangunan dengan ketinggian tidak lebih dari 40 meter diukur dari taraf penjepitan lateral dan jumlah tingkat tidak lebih dari 10 tingkat. Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp; memperoleh dimensi, diameter tulangan, dan jumlah tulangan pada struktur balok, kolom, dan pelat pada perencanaan struktur gedung bertingkat menggunakan metode statik ekuivalen yang mengacu pada SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019. Objek dari penelitian ini adalah gedung parkir sepeda motor bertingkat di Kota Yogyakarta, dimana pemodelan dan perhitungan menggunakan <em>software</em> ETABS. Dari hasil perhitungan&nbsp; didapat dimensi B1 600x800mm, B2 600x300 mm, B3 400x200 mm, B4 300x250 mm, BK1 600x300 mm, BK2 400x200 mm, Bsf 250x150 mm, BT 700x200. Dengan kolom K1 900x700 mm dan dimensi kolom K2 dan K3 800x600 mm.</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2007 RE-DESAIN GEDUNG PARKIR 3 LANTAI DI YOGYAKARTA 2024-05-22T12:41:25+07:00 Bayu Abdul Fatah bayuabdul0125@gmail.com <p>Redesain adalah sebuah kegiatan merancang dan merencanakan kembali suatu bangunan dengan tujuan adanya perubahan fisik tanpa merubah fungsinya. Pertumbuhan kota besar dan kebutuhan akan fasilitas parkir yang lebih efisien telah mendorong proses redesain gedung parkir dari struktur baja ke beton bertulang. Perbandingan antara kedua jenis struktur ini menyoroti manfaat beton, terutama dalam konteks penggunaan bahan lokal di Yogyakarta. Upaya redesain ini diharapkan memberikan panduan bagi perancangan gedung parkir yang ramah lingkungan dan lebih efektif. Penelitian ini menggunakan software ETABS untuk memodelkan gedung, perhitungan struktur dan melakukan analisa bangunan. Hasil penelitian redesain struktur beton bertulang ini didapatkan kolom K1 dengan dimensi 500x500 mm dengan tulangan 16D19, K2 dengan dimensi 400x400 mm dengan tulangan 12D22 dan balok induk dengan dimensi 250x500 mm dengan tulangan tekan 4D19 dan tulangan tarik 3D19, balok anak dengan dimensi 200x300 mm dengan tulangan tekan 3D19 dan tulangan tarik 3D19.</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2008 PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (Stuadi Kasus : “Konstruksi Fisik Pembangunan Gedung Parkir Sepeda Motor Bertingkat” Jl.Kesehatan, Sekip, Yogyakarta) 2024-05-22T12:43:01+07:00 Maria Zaneta Heltrisa B. Lamoran heltrisajeyn@gmail.com <p>Indonesia terkhususnya pada daerah Yogyakarta berada pada cakupan wilayah yang rawan terhadap gempa bumi. Faktor tersebut menyebabkan dalam proses merencanakan bangunan dengan struktur beton bertulang, beban gempa merupakan salah satu komponen yang patut untuk dikaji dengan seksama agar dapat memenuhi standar. Standar yang digunakan diatur dalam SNI 1726-2019 terkait tata cara Perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan Gedung dan non Gedung. Penelitian tugas akhir direncanakan pada Gedung Parkir Sepeda Motor Bertingkat yang dianalisis kembali berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dengan mutu beton Ready Mix fc’ 30 MPa, mutu baja tulangan ulir (deform bar) fy 420 MPa. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis dengan bantuan program ETABS dan direncanakan pada Konstruksi Fisik Gedung Parkir Sepeda Motor Bertingkat yang berlokasi di wilayah Yogyakarta. Perencanaan gempa dihitung dengan analisa respon spektrum. Cakupan analisis dilakukan pada struktur atas yakni struktur kolom, balok, dan plat. Berdasarkan hasil analisis dari Perancangan struktur Gedung bertingkat sepeda motor ini diperoleh dimensi tulangan balok B1 (650 × 350) longitudinal tumpuan atas dan lapangan bawah 10D22, serta tumpuan bawah dan lapangan atas 8D22, Tulangan transversal 4D10-100. B2 (500 × 300) longitudinal tumpuan atas dan lapangan bawah 6D22, serta tumpuan bawah dan lapangan atas 4D22, Tulangan transversal 4D10-100. B3 (400 × 250) longitudinal tumpuan atas dan lapangan bawah 5D19, serta tumpuan bawah dan lapangan atas 3D19, Tulangan transversal 2D10-50. B4 (350 × 250) longitudinal tumpuan atas dan lapangan bawah 4D19, tumpuan bawah dan lapangan atas 2D19, Tulangan transversal 2D10-50. BK1 (650 × 350) longitudinal tumpuan atas dan lapangan bawah 10D22, tumpuan bawah dan lapangan atas 5D22, Tulangan transversal 4D10-100. BK2 (400 × 250) 5D19, 3D19 dan 2D10-50. BT (750 × 250) 3D19, 3D19 dan 2D10-100. Bsf (300 × 150) 2S16, 2S16 dan 2D10-50. Selanjutnya penulangan kolom K1 (850 × 650) tulangan longitudinal 20D25, transversal tumpuan 8D13-100, lapangan 4D13-150. K2 20D22, K3 20D19. Dan pleat dengan ketebalan 220 mm dengan Panjang bentang arah x = 6,2 m dan Panjang bentang arah y = 7,5 m dipakai tulangan D10 dengan jarak antar Sengkang 160 mm.</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2009 EVALUASI STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG DIKLAT RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN SNI 1726-2019 2024-05-22T12:44:39+07:00 Maulana Fathnan Amin maulanafathnan2405@gmail.com <p>Indonesia merupakan wilayah yang sangat aktif secara seismik karena terletak di antara titik pertemuan empat lempeng tektonik: Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Filipina, dan Lempeng Indoaustralia. Hal ini mempengaruhi tingkat ketahanan bangunan terhadap tekanan gempa dan harus diperhitungkan. Struktur gedung harus memenuhi syarat desain yang terdapat pada SNI 1726 yang mengatur tentang struktur gedung dari aspek ketahanan gempa. Edisi terbaru dari SNI 1726 adalah SNI 1726 - 2019. Seluruh perencanaan gedung yang ada di Indonesia harus memenuhi syarat dari standar tersebut. Peneilitian ini dilakukan menggunakan aplikasi Etabs dan Microsoft Exel untuk mengolah data yang diperoleh dari kontraktor. Penelitian dilakukan untuk mencari Simpangan antar lantai apakah memenuhi syarat dari SNI 1726 - 2019. Berdasarkan hasil penelitian, Gedung Diklat Rumah Sakit dapat dilihat dari analisis partisipasi massa sudah diatas 95% di kedua arah orthogonal dan hal ini sudah sesuai dengan persyaratan. Perencanan struktur Gedung Diklat Rumah Sakit direncanakan diawali dengan permodelan struktur, input dimensi struktur, input beban, perhitungan beban gempa, input beban gempa, menentukan simpangan antar lantai. Berdasarkan Analisa tersebut dapat disumpulkan bahwa Permodelan struktur Gedung Diklat Rumah Sakit Sudah sesuai dengan SNI dikarenakan simpangan antar lantai lebih kecil dari simpangan antar lantai desain (∆ &lt; ∆ijin).</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2010 PERBANDINGAN BEBAN LENTUR BALOK KAYU PINUS UTUH DAN BALOK KAYU PINUS LAMINASI 2024-05-22T12:46:21+07:00 Zainul Faizien Haza ewonades@gmail.com Dimas Langga Chandra Galuh ewonades@gmail.com Nur Awaludin ewonades@gmail.com <p>Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan kayu sebagai bahan bangunan. Sebagian besar digunakan untuk jembatan, dermaga, dan bangunan lainnya, sementara yang lain digunakan untuk rumah atau gedung. Penggunaan kayu sebagai bahan bangunan memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan bahan lain. Ini karena kayu dapat dipotong, disambung, dan dikerjakan dengan peralatan sederhana, relatif kuat meskipun lebih ringan, cukup awet, dan memiliki tampilan yang indah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat sambung pasak kayu terhadap kuat lentur laminasi mekanis balok kayu pinus, untuk membandingkan kuat lentur kayu laminasi mekanis balok kayu pinus dengan balok kayu utuh pinus dan untuk mengetahui jenis keruntuhan yang terjadi pada balok utuh dan balok laminasi balok kayu pinus. Laminasi adalah penyatuan beberapa lapis kayu dengan lem pada kedua sisinya kemudian diberi tekanan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara satu sama lain dan membandingkan hasilnya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat-sifat kayu, mekanika balok, dan kuat <em>shear connector</em>. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari &nbsp;penelitian ini dapat disimpulkan bahwa balok&nbsp; yang bagus adalah balok utuh dengan beban maksimal 638,64 Kgf. Dikarenakan balok utuh merupakan balok yang kuat dan padat, sedangkan balok laminas merupakan balok sambungan yang pada saat diuji mudah patah dibandingkan dengan balok utuh, balok laminasi hanya mendapat beban maksimal 381,36 Kgf. Hal ini disebabkan karena kurangnya kekutan pasak sebagai penyambung dan masa jenis kepadatan balok laminasi lebih rendah dibandingkan dengan balok utuh, kepadatan dan masa jenis sangat berpengaruh terhadap kuat lentur suatu balok.</p> 2024-05-22T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2011 UJI KUAT LENTUR BALOK KAYU KAMPER DENGAN SAMBUNGAN BIBIR LURUS BERKAIT 2024-05-27T09:22:17+07:00 Onesimus Jahaum jahaumyon@gmail.com Widarto Sutrisno jahaumyon@gmail.com Lililk Hendro Widaryanto jahaumyon@gmail.com <p>Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kayu tetap menjadi bahan pilihan untuk konstruksi. Meskipun jumlah kayu di pasaran sangat terbatas, sebagian besar digunakan untuk rumah atau bangunan lain, dengan beberapa digunakan untuk jembatan, dermaga, dan hal lainnya. Diperlukan mata rantai kayu untuk mendapatkan kayu dengan bentang yang panjang. Sambungan yang salah inilah yang menyebabkan bangunan gagal, oleh karena itu penting untuk memahami jenis sambungan kayu dan alat sambungannya. Penelitian ini menggunakan metodologi eksperimental laboratorium. Benda uji kuat lentur berupa balok kayu kamper dengan dimensi 110 cm x 5,5 cm x 9,5 cm yang terdiri dari 3 balok tanpa sambungan (BTS) dan 3 balok dengan<em> sambungan bibir lurus berkait. </em>Nilai kuat lentur rata-rata sebesar 61,32 Mpa berdasarkan hasil pengujian kuat lentur balok utuh tanpa sambungan (BTS), yaitu masing-masing sebesar 53,94 Mpa, 62,74 Mpa, dan 67,30 Mpa. Perhitungan kekuatan lentur sambungan bibir miring berkait adalah 8,07 MPa, 3,87 MPa, dan 8,08 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata adalah 6,67 MPa. Selain itu, nilai yang dihitung untuk kekuatan lentur balok pada sambungan bibir lurus berkait adalah 6,35 Mpa, 5,93 Mpa, dan 5,72 Mpa, dengan rata-rata 6 Mpa.</p> 2024-05-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2012 ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN WATES DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN (AEK) DAN Z-SCORE (RUAS JALAN JOGJA-WATES KM 14-30) 2024-05-27T09:25:53+07:00 Tulus Kurniawan tuluskurniawan86@gmail.com <p>Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang tak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Jalan Wates terletak di Kabupaten Kulon Progo yang merupakan sistem jaringan primer yang menghubungkan antara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Jalan Wates memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, mulai dari sepeda motor hingga kendaraan berat seperti truk kontainer. Tak jarang, Kecelakaan kerap terjadi pada ruas jalan ini, sehingga perlu diadakan analisis untuk mencari penyebab serta titik rawan terjadinya kecelakaan. Untuk menganalisis permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dan Z-Score dengan menggunakan data yang diperoleh dari Polres Kulon Progo. Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jalan Jogja-Wates Km 14-30 pada tahun 2020 dan 2021 berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan kecelakaan didominasi oleh faktor kelalaian manusia. Serta Dari hasil perhitungan data menggunakan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dan Z-Score dapat disimpulkan bahwa lokasi rawan kecelakaan tertinggi pada Jalan Jogja-Wates Km 14-30 berada di Ruas Km 16-18 menggunakan metode AEK 387 dan metode Z-Score 0,841. Lalu di ruas Km 19- 21 menggunakan metode AEK 245 dan metode Z-Score 0,361.</p> 2024-05-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024 https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/SINLIMATEK/article/view/2013 TINGKAT PELAYANAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN SULTAN ISKANDAR MUDA 2024-05-27T09:27:53+07:00 Bima Odri Asmiyanto bimaodri@gmail.com Detha Sekar Langit Wahyu Gutama bimaodri@gmail.com Dimas Langga Chandra Galuh bimaodri@gmail.com <p>Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui volume lalu lintas yang terjadi pada ruas Jalan Sultan Iskandar Muda, dan untuk mengetahui tingkat pelayanan Jalan Sultan Iskandar Muda Kota Kediri. Dalam studi ini, informasi dikumpulkan melalui pengumpulan data primer serta data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di Jalan Sultan Iskandar Muda, sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan data-data dari pemerintahan seperti jumlah penduduk di suatu wilayah, hasil penelitian terdahulu, dan sebagainya. Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, diperoleh hasil q atau volume lalu lintas tertinggi terjadi pada hari minggu pada pukul 06.45 s/d 07.45 dengan hasil volume yang di dapatkan 2064.35 SMP/jam. Sedangkan untuk volume lalu lintas terendah terjadi pada hari senin pukul 12.30 s/d 13.30 dengan hasil volume yang di dapatkan 1105.95 SMP/jam. Nilai derajat kejenuhan ruas jalan Sultan Iskandar Muda dengan angka tertinggi dari hari survey 3 (tiga) hari mencapai angka 0,6927 selama satu jam pada hari minggu pukul 06.45 sampai dengan pukul 07.45 WIB dimana angka 0,6927 tidak terlalu bermasalah, sehingga tingkat layanan pada Jalan Sultan Iskandar Muda Kota Kediri pada level C.</p> 2024-05-27T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2024