Validasi Ahli Instrumen Penilaian Sikap Gotong Royong Elemen Kepedulian Sekolah Dasar Negeri 1 Candisari Temanggung

Penulis

  • Stefanus Natal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, Indonesia
  • Eko Murdijanti Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, Indonesia
  • Nining Rumiyati Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Validasi Ahli, Instrumen Penilaian, Gotong Royong, Elemen Kepedulian

Abstrak

Instrumen penilaian atau disebut juga alat penilaian adalah seperangkat materi yang digunakan untuk memperoleh data sesuai fakta dengan menggunakan metode atau cara yang dipilih. Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan instrumen afektif berupa penilaian diri (self assessment). Instrumen penilaian diri (self assessment) merupakan teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Candisari Temanggung dengan jumlah siswa 156 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model Mardapi. Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu studi pendahuluan, pengembangan instrumen dan uji instrumen penilaian. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan melakukan observasi berkaitan dengan penggunaan instrumen penilaian afektif pada sikap gotong royong elemen kepedulian di sekolah, cara penilaian afektif yang dapat mengatasi kelemahan instrumen sebelumnya dengan instrumen yang sesuai yaitu berupa penilaian diri (self assessment). Pengembangan instrumen penilaian ranah afektif penilaian diri (self assessment)  dikembangkan dengan 6 indikator dan  pernyataan sebanyak 15 butir. Hasil tahap pengembangan adalah validasi instrumen. Instrumen ini diuji validasi oleh expert judgement yang diambil dari ahli instrumen penilaian dan ahli pembelajaran. Hasil uji validitas isi berdasarkan expert judgement menggunakan formula Aiken menunjukkan bahwa instrumen penilaian ranah afektif yang dikembangan memiliki validitas dengan perolehan hasil skor minimal 0,8 dibulatkan menjadi 1,0 dan maksimal 1,0, jadi aitem tersebut semuanya dinyatakan valid.

Referensi

Albertus D Lesmono, & Supeno. (2012). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 1,No.1, 189–190.

Azwar, S. (2014). Validitas dan Reliabilitas. Pelajar Pustaka.

Fernanda. (2003). Etika Organisasi Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara.

Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Raja Grafindo Persada.

Kurniawati, D., & Mawardi. (2021). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Gotong Royong dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan.

Mardapi, D. (2016). Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Parama Publishing.

Maryoto. (2020). Pengembangan Instrumen Pengukuran Sikap Gotong Royong di Sekolah Dasar. Http://Jurnal.Ustjogja.Ac.Id/Index.Php/JEES.

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Yuma.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.

Unduhan

Diterbitkan

2022-08-09