Peningkatan Kreativitas Remaja Islam Kanggotan (REMIKA) Melalui Pelatihan Pengembangan Virtual Tour

Abstract

Teknologi informasi yang semakin canggih berimplikasi pada munculnya berbagai inovasi dan kreativitas dengan memanfaatkan berbagai perkembangan dari teknologi informasi saat  ini. Salah satu yang sedang berkembang pesat pada masa pandemik adalah virtual tour sebagai pengganti perjalanan wisata ke suatu tempat secara langsung, yang dibawa ke dalam sebuah layar baik menggunakan device berupa laptop, PC, maupun mobile phone. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi atau sosialisasi  penyampaian informasi terhadap lokasi tempat wisata, bangunan dan budaya yang menjadi keunikan atau  daya tarik dari desa tersebut. Dusun Kanggotan  merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul yang memiliki beberapa tempat wisata yang terkenal. Pandemi covid-19 menyebabkan pembatasan social distance, sehingga banyak masyarakat tidak dapat berkunjung langsung dan mengenal budaya di desa tersebut. Melihat trend virtual tour yang berkembang baik di Indonesia maka menuntut remaja  kreatif untuk up to date dan mengikuti perkembangan. Tujuan Pelatihan pembuatan virtual tour (VT) yaitu meningkatnya kreativitas Remaja Islam Kanggotan (REMIKA) dalam memahami platform virtual tour dan aplikasi melalui google street view, mampu membuat virtual tour yang  menarik tentang lokasi dari suatu daerah atau tempat dengan Virtual Tour. Pelatihan pengembangan virtual tour ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi penelitian berbasis virtual reality. Kegiatan abdimas dilaksanakan pada hari selasa, 02 Agustus 2022 yang diikuti oleh 20 Remaja Islam Kanggotan (REMIKA) secara hybrid learning. Abdimas dilaksanakan selama 5 bulan dengan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sasaran kegiatan pada REMIKA di dusun Kanggotan Pleret Bantul. Metode abdimas yaitu pelatihan , praktik dan pendampingan.  Target luaran adalah virtual tour (https://app.lapentor.com/sphere/gerbang-pleret-1666963417), dan google street (https://g.co/kgs/VKSkvL).

ABSTRACT

Increasingly sophisticated information technology has implications for the emergence of various innovations and creativity by utilizing various developments in current information technology. One thing that is developing rapidly during the pandemic is virtual tours as a substitute for direct tourist trips to a place, which are brought to a screen using devices such as laptops, PCs, or mobile phones. Apart from that, it can also be used as a promotional or socialization event to convey information about the location of tourist attractions, buildings, and culture that are unique or attractive to the village. Kanggotan Hamlet is one of the villages in Pleret District, Bantul Regency, which has several famous tourist attractions. The COVID-19 pandemic has caused social distancing restrictions so that many people cannot visit directly and get to know the culture in the village. Seeing the virtual tour trend that is developing well in Indonesia, requires creative teenagers to be up-to-date on developments. The aim of the training for creating virtual tours (VT) is to increase the creativity of Islamic Youth Members (REMIKA) in understanding virtual tour platforms and applications via Google Street View and being able to create interesting virtual tours about the location of an area or place with a virtual tour. This virtual tour development training is a form of downstream research based on virtual reality. The community service activity was held on Tuesday, August 2, 2022, and was attended by 20 Islamic Youth Members (REMIKA) using hybrid learning. Community service was carried out for 5 months with preparation, implementation, and evaluation stages. The target of REMIKA's activities is in the Kanggotan Pleret Bantul. Community service methods include training, practice, and mentoring. The external targets are virtual tours (https://app.lapentor.com/sphere/gerbang-pleret-1666963417) and Google Street (https://g.co/kgs/VKSkvL).