Inisiasi program pengukuran kebugaran jasmani "Ranjani" melalui pemanfaatan Aplikasi Sipgar pada jemaah haji

Authors

  • Arif Sulistiyanto Puskesmas Kotagede I
  • Khristiyani Khristiyani Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.30738/snhppkm.v1i1.445

Keywords:

Kebugaran, Jasmani, Istithaah, Jemaah Haji

Abstract

Latar Belakang: Kewajiban melaksanakan ibadah haji tertuang dalam rukun Islam yang kelima, yaitu beribadah haji bagi yang mampu. Mampu (Istithaah) tidak hanya dari segi ilmu dan biaya, tetapi juga mampu dari segi kesehatan, karena ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan kemampuan fisik yang baik dan kuat. Peningkatan kualitas fisik Jemaah Haji melalui penentuan tingkat kebugaran jasmani menjadi poin penting dalam penetapan Istithaah Kesehatan Haji. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian Jemaah Haji untuk melakukan pengukuran kebugaran jasmani. Metode: kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Koordinasi dilakukan saat tahap perencanaan. Kegiatan penyuluhan, pendampingan dan pengukuran kebugaran jasmani dilaksanakan pada tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi pengabdi melakukan analisis data hasil kegiatan. Hasil: Ada perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan Jemaah Haji sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan. Tingkat kebugaran jasmani Jemaah Haji baik laki-laki maupun perempuan sebagain besar menempati tingkatan kebugaran cukup. Kesimpulan:program “Ranjani”mendorong dan membantu Jemaah Haji secara mandiri mengukur kebugaran mereka.

 

ABSTRACT

Background: The obligation to perform the pilgrimage is contained in the fifth pillar of Islam, namely the pilgrimage for those who can afford it. Able (Istithaah) not only in terms of knowledge and cost but also able in terms of health because the pilgrimage is a worship that requires good and strong physical ability. Improving the physical quality of Hajj pilgrims by determining the level of physical fitness is an important point in determining the Hajj Health Istithaah. Objective: To increase the knowledge and independence of Hajj pilgrims to measure physical fitness. Methods: community empowerment activities are carried out in 3 stages, namely the planning, implementation, and evaluation stages. Coordination is carried out during the planning stage. Counseling, mentoring, and measuring physical fitness activities are carried out at the implementation stage, and at the evaluation stage, the servant performs data analysis on the results of the activity. Results: There was a significant difference in the knowledge level of the Hajj pilgrims before and after the counseling was carried out. The level of physical fitness of the Hajj pilgrims, both male, and female, mostly occupy the moderate level of fitness. Conclusion: the “Ranjani” program encourages and helps Hajj pilgrims independently measure their fitness.

References

Hulu, V. T., Pane, H. W., Zuhriyatun, T. F., Munthe, S. A., Salman, S. H., Sulfianti, Hidayati, W., Hasnidar, Sianturi, E., Pattola, & Mustar. (2020). Promosi kesehatan masyarakat. Yayasan Kita Menulis, 184.

Ilham Kamaruddin, Irfan Hasanuddin, Hasan, Achmad Maulana, Ansar CS, Veni Imawati, Fatkhur Rozi, Ika Nilawati, A. H. (2022). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_Jasmani_Dan_Olahraga/psGAEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0

Ismunandar. (2017). 17 tuntunan hidup muslim. https://www.google.co.id/books/edition/17_Tuntunan_Hidup_Muslim/jftFDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=kewajiban+ibadah+haji+bagi+umat+islam&pg=PA266&printsec=frontcover

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji, 17.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Petunjuk teknis pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji.

Marsinova Bakara, D., Esmianti, F., Wulandari, C., & Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, J. R. (2016). Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap tingkat pengetahuan siswasmA. Jurnal Kesehatan, 5(1). http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/68

Purwoko, M. (2018). Hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan mengenai kanker ovarium pada wanita. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 45–48. https://doi.org/10.18196/mm.180214

Syah, M. (2009). Psikologi belajar. Raja Grafindo Persada.

Tjan, S., Sitorus, R. A., Armanita, S., Wijayaningrum, A., Feby, F., & Pusponegoro, A. (2013). Hubungan penyuluhan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil tentang hiv dan program voluntary counseling and testing the relation between counseling and level of knowledge, attitude, and behavior in pregnant woman about HIV and Voluntary Counseling and Testing.

Wawan, A., & Dewi, M. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia (2nd ed.). Nuha Medika.

Downloads

Published

2022-12-05

Issue

Section

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022