Pengembangan SDM pada forum generasi berencana (genre) Kabupaten Bantul dengan implementasi ajaran Ketamansiswaan Tri-Nga dan Tri-N
DOI:
https://doi.org/10.30738/snhppkm.v1i1.474Keywords:
GenRe, Kewirausahaan, TamansiswaAbstract
Klitih merupakan masalah yang banyak terjadi di berbagai daerah di Provinsi D.I.Y. Bahkan sudah mulai menjadi suatu keresahan di daerah yang tergolong masih pedesaan. Fenomena tersebut dipengaruhi perkembangan kemajuan modernisasi dan canggihnya teknologi terkini. Kenakalan remaja tidak hanya mengganggu ketentraman dan ketertiban semata, tetapi juga akan membawa bahaya yang suatu saat dapat mengancam masa depan generasi suatu bangsa atau masyarakat karena remaja adalah generasi yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa kita. Dan tentunya menjadi agen-agen perubahan bangsa kearah yang lebih baik dan maju. Di Kabupaten Bantul kenakalan remaja setiap tahunnya telah mencapai taraf yang menimbulkan keprihatinan serius. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: pertama, kondisi keluarga, kedua adalah kondisi lingkungan dan interaksi lingkungan, dan ketiga, yang menyebabkannya adalah tuntutan ekonomi yang selalu meningkat dan keempat pengaruh internet/alat komunikasi/media elektronik. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan satu gambaran cara dan upaya dalam membangun produktifitas diri dengan berwirausaha dan memanfaatkan digital marketing sebagai pemanfaatan digitalisasi. Metode pengabdian ini dengan pemberian penyuluhan, pelatihan, diskusi dan tanya jawab. Hasil penyuluhan menunjukan dimilikinya pengetahuan, pemahaman dan wawasan tentang pentingnya mengembangkan dan membangaun produktifitas diri dengan berwirausaha dan digital marketing. Kegiatan ini telah menambah keahlian dan kemampuan masyarakat khususnya Forum Generasi Berencana Kabupaten Bantul dalam memulai usaha dengan memanfaatkan digital marketing.
ABSTRACT
Klitih is a problem that occurs in many regions in D.I.Y. Province. In fact, it has begun to become a unrest in areas that are classified as still rural. This phenomenon is influenced by the development of modernization progress and the latest technological advances. Juvenile delinquency will not only disturb peace and order, but will also bring dangers that may one day threaten the future of a generation of a nation or society because adolescents are the generation that will one day become the leaders of our nation. And of course become agents of change of the nation towards a better and more advanced direction. In Bantul District juvenile delinquency has annually reached a level that raises serious concerns. This is due to several factors, including: first, family conditions, second is environmental conditions and environmental interactions, and third, what causes it is the ever-increasing economic demands and the fourth the influence of the internet/communication device/electro media. This community service is carried out to provide an overview of ways and efforts in building self-productivity by entrepreneurship and utilizing digital marketing as the use of digitalization. This method of service is by providing counseling, training, discussion and question and answer. The results of the counseling show that knowledge, understanding and insight into the importance of developing and building self-productivity with entrepreneurship and digital marketing. This activity has added to the expertise and ability of the community, especially the Bantul Regency Planning Generation Forum in starting a business by utilizing digital marketing.
References
Rizal, S. (2020). PKM: Pemberdayaan generasi muda melalui enterpreneurship di gampong leuge kecamatan peureulak kabupaten aceh timur: pemberdayaan generasi muda melalui enterpreneurship di Gampong Leuge Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM), 3(1, Mei), 35-39.
Ukkas, I. (2018). Pengembangan SDM berbasis pelatihan keterampilan dan perberdayaan pemuda. Prosiding, 3(1).
Irawati, R. (2018). Pengaruh pelatihan dan pembinaan terhadap pengembangan usaha kecil. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 12(1), 74-84.
Darman, R. A. (2017). Mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045 Melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains Dan Pendidikan Informatika, 3(2), 73-87.
Teja, M. (2015). Pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 6(1), 63-76.
Wahyuningrum, D., & Prihantoro, C. R. (2019). Kewirausahaan sebagai solusi masalah ketenagakerjaan di era fourth industrial revolution (“4IR”). Jurnal Inovasi Manajemen Ekonomi Akutansi, 1(1), 89-101.
Andriyani, J. (2020). Peran lingkungan keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja. At-Taujih: Bimbingan Dan Konseling Islam, 3(1), 86-98.
Nadziroh, N. (2017). Implementasi ajaran Ketamansiswaan Tri-Nga untuk menanamkan budi pekerti luhur dalam perkuliahan pendidikan kewarganegaraan. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 1(2), 93-101.
Wijayani, D. I. L., Suhaedi, S., Finanto, H., Kusno, H. S., & Kango, R. (2021). Implementasi manajemen pemasaran “Toko Lapak Poltekba Graha Poltekba” melalui diseminasi teknologi digital sebagai upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1514-1525.
Roringkon, D. L., & Sarjito, A. (2021). Pemberdayaan kaum milenial sebagai kader bela negara. Jurnal Sosial Teknologi, 1(7), 707-716.
Sari, S., & Nawawi, Z. M. (2022). Analisa perkembangan UMKM pada usaha cafe dan prilaku orang pada era revolusi industri 4.0 di Kota Medan. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen, 2(1), 1590-1594.
Indarto, I., Santoso, D., & Prawihatmi, C. Y. (2020). Model kewirausahaan strategik pada usaha ekonomi kreatif. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 13(3), 223-235.
