Respon pertumbuhan, hasil Edamame (glycine (l) max) dan gulma dengan berbagai dosis NPK dan PGPR
Keywords:
Edamame, Pupuk NPK, PGPR, GulmaAbstract
Penelitian berjudul Respon Pertumbuhan, Hasil Edamame ( Glycine (L) Max) dan Gulma Dengan Berbagai Dosis NPK Dan PGPR telah dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2020 di lahan tegalan Dusun Kemiri, Desa Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 4x2+1 kontrol dengan 3 ulangan.Tiap kombinasi perlakuan berupa petak bedengan 4 m2 dengan 25 tanaman jaraak tanam 25x25 cm2. Faktor pertama dosis NPK (M) yang terdiri atas 4 aras, yaitu : 50 (M1), 100 (M2), 150 (M3)dan 200 kg/ha (M4). Faktor kedua dosis PGPR (P) yang terdiri atas 2 aras, yaitu : 5% (P1) dan 10 % (P2) kontrol (pemberian 50 kg/ha Urea, 50 kg/ha TSP, 50kg/ha KCl, dan PGPR 0%). Variabel pengamatan yang diamati terdiri atas: Pertumbuhan (tinggi tanaman, bobot segar, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman); hasil (umur muncul bunga, umur jadi buah, jumlah polong, bobot polong tanaman, bobot 100 polong, bobot polong per hektar); Gulma (jumlah gulma, bobot bobot segar gulma dan indeks kompetisi gulma). Data pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam (Analysis of Variance) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan selanjutnya untuk mengatahui tingkat perbedaan pengaruh diuji dengan Duncans Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan dosis NPK dan dosis PGPR tidak terjadi interaksi terhadap semua variabel pengamatan pertumbuhan, hasil maupun gulma. Antar dosis NPK berpengaruh sama terhadap senua variabel pertumbuhan, hasil tanaman, Gulma. Antar Dosis PGPR berpengaruh berbeda terhadap pertumbuhan, hasil dan Gulma yakni dosis 10% lebih tiggi dibandingkan 5%. Pemupukan NPK dan dosis PGPR memberikan pertumbuhan, hasil tanaman Edamame Dan gulma lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol..
Kata kunci : Edamame, Pupuk NPK, PGPR, Gulma.
References
Adisarwanto, T. D., & Wudianto, R. (1999). Meningkatkan hasil panen kedelai di lahan sawah-kering-pasang surut. Penebar Swadaya.
Anonim. (1986). Beberapa gulma penting pada tanaman pangan dan cara pengendaliannya. dirjen pertanian tanaman pangan. Direktorat Tanaman Pangan, Jakarta.
Dewi, T. K., Arum, E. S., Imamuddin, H., & Antonius, S. (2015). Karakterisasi mikroba perakaran (PGPR) agen penting pendukung pupuk organik hayati. In Proseding Seminar Nasional Masyi Biodiv Indonesia (Vol. 1, No. 2, pp. 289-295).
Gumelar, RMR, Setiawati, E., Pamungkas, DH. (2019). Pengaruh berbagai sistem tanam dan waktu pemupukan NPK majemuk pada penangkaran padi (Oryza sativa L.) Inpari 33. Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian AGROS.FP Universitas Janabadra Yogyakarta. ISSN 1411-0172. 21 (2): 294-299.
Hakim, N. A. (2013). Perbedaan kualitas dan pertumbuhan benih edamame varietas ryoko yang diproduksi di ketinggian tempat yang berbeda di Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 13(1).
Hendrival, H., Wirda, Z., & Azis, A. (2014). Periode kritis tanaman kedelai terhadap persaingan gulma. Jurnal Floratek, 9(1), 6-13.
Herdian, WP., DH, Pamungkas, & Y. Maryani. (2018). Pertumbuhan dan hasil bawang daun (Allium fistulosum L.) pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan pupuk ZA. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Yogyakarta. Tidak dipublikasikan. 40 hal.
Khotbawan, I., Hawalid, H., & Aminah, R. I. S. (2015). Pengaruh jarak tanam dan pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine Max L. Merrill) dan jagung (Zea Mays L.) Dengan Pola Tanam Tumpang Sari Di Lahan Lebak. Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 10(2), 76-81.
Manurung, J. P., & Syam’un, E. (2003). Hubungan komponen hasil dengan hasilkedelai (Glycine max (L.) Merr.) yang ditanam pada lahan diolah berbedasistem dan berasosiasi dengan gulma. Jurnal Agrivigor, 3(2), 179-188.
Mercado, B. L. (1979). Introduction to weed science. Introduction to weed science. Southeast Asia Regional Centre for Graduate Study and Research in Agriculture. Los Banos, Laguna, Philippines.
Moenandir, J. (1993). Persaingan tanaman budi daya dengan gulma (Buku III). PT Grafindo Persada Jakarta: 101 p.
Nguyen VQ. (1998). Edamame (Vegetable green soybean). RIRDC: The New Rural Industries. (http://www.rirdc.gov.au/pub/handbook/edamame.html). [4 juni 2006]
Pamungkas, DH, Zamroni, Claudio A. R. D. F. Sudu. (2019). Respon pertumbuhan dan hasil edamame (Glycine (L) Max) di tanah vulkanik dengan berbagai jarak tanam dan penyiangan gulma. Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian AGROS.FP Universitas Janabadra Yogyakarta. ISSN 1411-0172. 21 (2): 300-307.
Sari, R. P. (2018). Pengaruh plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (zea mays). Universitas Brawijaya, Malang.
Sinha, R.K., D. Valani, K. Chauhan, S. Agarwal. (2014). Embarking on a second green revolution for sustainable agriculture by vermiculture biotechnology using earthworms: reviving the dreams of Sir Charles Darwin. Int J Agric Health Saf. 1:50–64.
Soerjani, M., M. Soendaru dan C. Anwar. 1996. Present Status of Weed Problems And Their Control In Indonesia. Biotrop. Special Publication.
Soewanto, H., Prasongko, A. & Sumarno. (2016). Agribisnis edamame untuk ekspor. (http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id) Diakses tanggal 25 Februari 2020.
Viyanti. E. (1999). Pengaruh media dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi Umbi Mini kentang (Solanum tuberosum L.). Kultivar Granola. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian-IPB Bogor.
Zakaria, Z. & H. Burhan. (1999). Rujukan teknologi integrated weed management (IWM) dalam mendukung program Bimas intensifikasi. p. 48-67 dalam Prosiding Seminar Sehari Integrated Weed Management (IWM) dalam Mendukung Program Bimas Intensifikasi. Sekretariat Pengendali Bimas. Jakarta.
Zimdahl, R.L. (2004). Weed crop competition: a review. Second Edition. Blackwell Publishing. Australia.